ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Empat Anggota KKB Kodap III Sinak Nyatakan Ikrar Setia kepada NKRI di Puncak, Papua Tengah

Proses kembali ke pangkuan NKRI ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan buah dari sinergisitas seluruh elemen – aparat keamanan, pemerintah, dan tok

|
Tribun-Papua.com/istimewa
IKRAK - Empat Anggota Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap III Sinak di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Rabu (9/7/2025). Awalnya mereka merupakan anggota KKB pimpinan Tenius Kulua dan Kalenak Murib. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Taniya Sembiring 

TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA – Empat anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari Kodap III Sinak, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah secara resmi menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada Rabu (9/7/2025) di halaman Markas Koramil 1717-02/Sinak, sekitar pukul 13.50–14.50 WIT.

Keempat pria yang diketahui bernama Enden Tabuni alias Petiago, Erenus Tabuni alias Sembilan, Kilistu Murib, dan Yopi Tabuni, awalnya merupakan bagian dari kelompok KKB pimpinan Tenius Kulua dan Kalenak Murib. 

Baca juga: 43 Orang Tewas Dibantai KKB Papua Enam Bulan Terakhir, 101 Aksi Kriminal Bersenjata

Dalam momen pernyataan ikrar, mereka secara terbuka menyatakan kesediaan kembali ke pangkuan NKRI dan meninggalkan jalan kekerasan. Ikrar dibacakan secara langsung dan ditandatangani di hadapan aparat keamanan, pemerintah daerah, tokoh agama, dan tokoh adat setempat.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata sinergi antara TNI-Polri, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat dalam menciptakan iklim damai dan kondusif di wilayah Papua. 

Pendekatan persuasif yang selama ini dikedepankan terbukti efektif menyentuh sisi kemanusiaan kelompok yang berseberangan, sehingga mereka mau kembali dan berkontribusi dalam pembangunan.

Seluruh proses berjalan aman, tertib, dan penuh haru. Para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat yang hadir menyambut baik langkah ini dan menyatakan komitmen untuk terus menolak kehadiran KKB di wilayah mereka.

Baca juga: KKB Papua Aniaya Polisi di Intan Jaya, Cek Kondisi Terkini Bripda Ricardo Pasaribu

Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol. Dr. Faizal Ramadhani, yang didampingi Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol. Adarma Sinaga, S.I.K., M.Hum., menyampaikan bahwa proses ini adalah hasil dari kerja kolaboratif semua pihak.

“Proses kembali ke pangkuan NKRI ini tidak berdiri sendiri, tapi merupakan buah dari sinergisitas seluruh elemen – aparat keamanan, pemerintah, dan tokoh-tokoh lokal. Kami percaya bahwa Papua yang aman dan sejahtera bisa diwujudkan melalui pendekatan yang menyentuh hati,” ujarnya lewat siaran persnya di Jayapura Kamis 10 Juli 2025.

Baca juga: KKB Papua Pimpinan Kalenak Murib Tembak Warga Sipil dan Bakar Honai di Puncak, Tiga Orang Tewas

Sementara itu, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, S.I.K., M.T., menambahkan bahwa langkah ikrar setia ini merupakan bukti pendekatan humanis dan dialog terbuka dapat membuka jalan bagi perdamaian yang berkelanjutan di Papua. 

“Rekonsiliasi adalah wujud kemanusiaan yang hakiki. Setiap anak bangsa memiliki tempat untuk kembali dan masa depan yang bisa dibangun bersama. Kami mengajak semua pihak untuk terus mendukung proses ini agar tercipta kondisi yang aman, nyaman, dan mendukung pembangunan bagi masyarakat Papua.”

Baca juga: Egianus Kogoya Diduga Kelola Kebun Ganja di Yahukimo, Gembong KKB Papua Diburu

Pernyataan ikrar kesetiaan ini diharapkan menjadi titik balik bagi kelompok lain untuk turut serta dalam upaya damai dan meninggalkan aksi-aksi yang mengganggu stabilitas. 

Pemerintah menegaskan bahwa ruang rekonsiliasi dan pembangunan terbuka luas bagi siapa saja yang ingin kembali dan bersama-sama membangun Papua dalam bingkai NKRI yang damai, sejuk, dan bermartabat. (*)

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved