Info Kejadian Jayawijaya
Konflik Antarwarga Pecah di Wamena Jayawijaya, Massa Saling Panah di Atas Jembatan
Kericuhan ini dipicu hilangnya seorang warga bernama Punika Wenda, yang dilaporkan sejak 20 Juli 2025 dan belum ditemukan.
Penulis: Noel Iman Untung Wenda | Editor: Paul Manahara Tambunan
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda
TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA – Situasi keamanan di Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya kembali memanas.
Bentrok antarwarga pecah di jembatan gantung penghubung Distrik Wesaput dan Kampung Minimo, Distrik Maima, Jumat (25/7/2025), menyusul insiden pembakaran honai di Kampung Ketimafit dua hari sebelumnya.
Informasi dihimpun Tribun-Papua.com, aksi saling serang menggunakan panah, batu, dan kertapel tak terhindarkan.
Bahkan aksi tersebut terjadi di atas jembatan gantung dalam posisi mengayun, karena massa berada di atas jembatan dan saling memanah dari kedua belah pihak di Muara Kali Balim Wamena.
Video berisi aksi saling serang itu tersebar meluas di media sosial.
Baca juga: Akhir Pelarian Roberth Wenda, Anggota KKB Papua Penembak Polisi di Wamena
Hal ini menimbulkan banyak tanggapan warga yang tidak menginginkan adanya konflik.
Aksi tersebut dinilai sangat merugikan masyarakat dari kedua belah pihak, serta bisa meluas ke persoalan lain yang berdampak kepada Kamtibmas di Wamena, Papua pegunungan.
Kericuhan ini dipicu hilangnya seorang warga bernama Punika Wenda, yang dilaporkan sejak 20 Juli 2025 dan belum ditemukan.
Menanggapi situasi ini, aparat dari Polres Jayawijaya diterjunkan ke lokasi untuk mengamankan area serta melerai warga bertikai.
Wakapolres Jayawijaya Kompol I Wayan Laba menjelaskan, bentrok kali ini merupakan buntut dari hilangnya seorang warga.
Rasa curiga terhadap salah satu tempat penjualan minuman keras (miras) memicu kemarahan warga, lalu melakukan pembakaran honai.
Baca juga: Pengungsi Tangma Yahukimo Dipulangkan, YKKMP Serukan Perdamaian dan Penolakan Konflik Bersenjata
“Bentrok ini merupakan lanjutan dari pembakaran honai yang diduga dilakukan oleh keluarga korban. Mereka menduga hilangnya Punika terkait aktivitas di sekitar tempat penjualan miras,” ujar Kompol Laba.
Hingga berita ini tayang, situasi di lokasi masih dijaga ketat aparat keamanan.
Sementara, upaya mediasi terus dilakukan untuk meredam konflik dan mencegah eskalasi lebih lanjut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.