Info Kejadian Papua Tengah
Ketika Klakson Jadi Saksi Bisu: Kekerasan Tukang Ojek di Deiyai Papua Tengah yang Memilukan
Sabtu yang seharusnya menjadi hari biasa bagi Aris Munandar (28), tukang ojek di Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, berubah menjadi mimpi buruk.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Sabtu yang seharusnya menjadi hari biasa bagi Aris Munandar (28), seorang tukang ojek di Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, Papua Tengah, berubah menjadi mimpi buruk.
Saat mengantar penumpang di kawasan Pasar Baru Waghete II, Aris menjadi korban penganiayaan brutal oleh orang tak dikenal (OTK) menggunakan senjata tajam.
Kini, ia terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Paniai, berjuang melawan luka parah di sekujur tubuhnya.
Insiden mengerikan ini terjadi pada Sabtu (26/7/2025).
Menurut Brigjen Pol Faizal Rahmadani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Sektor Paniai, Aris sempat terlihat mengantar seorang penumpang perempuan dari pasar menuju Pasar Baru Waghete II.
Baca juga: Tukang Ojek Asal Madura Tewas Dibunuh OTK di Paniai Papua Tengah, Berikut Identitas Korban
"Aris bahkan sempat menyapa warga dengan membunyikan klaksonnya," tutur Faizal dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (28/7/2025).
Namun, tak lama berselang, Aris ditemukan kembali dari arah pasar dengan kondisi mengenaskan, bersimbah darah, dan ambruk tak sadarkan diri di depan sebuah kios.
Warga sekitar yang menemukan Aris segera mengevakuasinya ke RSUD Waghete II sebelum akhirnya dirujuk ke RSUD Kabupaten Paniai untuk mendapatkan penanganan medis intensif, termasuk operasi.
Aris menderita luka sobek parah di kedua pundak dan luka tikaman di tangan kanan akibat serangan keji tersebut.
"Korban akhirnya dirujuk ke RSUD Kabupaten Paniai untuk mendapatkan tindakan operasi," ujar Faizal.
Hingga saat ini, identitas pelaku yang berboncengan sepeda motor masih misterius dan dalam penyelidikan.
Baca juga: Akhir Pelarian Roberth Wenda, Anggota KKB Papua Penembak Polisi di Wamena
"Untuk pelaku, belum teridentifikasi dan saat ini masih dalam penyelidikan."
Brigjen Faizal Rahmadani menegaskan bahwa pihaknya mengutuk keras aksi kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa ini.
"Kami telah menurunkan tim investigasi untuk mengungkap pelaku, apakah ada keterlibatan dari kelompok KKB, serta memastikan korban mendapatkan penanganan terbaik. Situasi keamanan di wilayah tersebut juga kami pantau secara ketat," tegasnya.
Kasus ini menjadi pengingat pahit akan ancaman kekerasan yang masih mengintai warga sipil di Papua. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.