Kerusuhan di Wamena

Mahfud MD Sebut Kerusuhan Wamena Tak Ada Hubungannya dengan Separatisme: Murni karena Hoaks

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (19/11/2019) - Mahfud MD mengatakan kerusuhan di Wamena pada Kamis (23/2/2023), tak ada hubungannya dengan separatisme dan murni terjadi karena hoaks.

TRIBUN-PAPUA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, murni terjadi karena hoaks.

Mahfud MD menegaskan kerusuhan di Wamena tersebut tak ada kaitannya dengan separatisme.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam acara bertajuk Cangkrukan Menko Polhukam-Tertib di Tahun Politik Menuju Indonesia Maju yang disiarkan di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada Selasa (28/2/2023).

Baca juga: Komnas HAM Mengaku Sulit Ungkap Kasus Kericuhan di Wamena Papua Pegunungan

Tampak gempulan asap dari bangunan yang dibakar oleh masyarakat di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Kebakaran tersebut terjadi akibat isu penculikan anak yang menyebabkan sejumlah warga membakar kios dan ruko di wilayah tersebut. (Humas Polda Papua)

Ia mengungkapkan, kerusuhan di Wamena berawal dari adanya warga yang sedang mengendarai mobil hendak menolong seorang anak yang tampak terlantar di tepi jalan.

Warga tersebut, kata Mahfud, mengira anak itu tersesat. Namun, anak itu malah lari.

Setelah itu, tiba-tiba sekelompok warga datang mengepung warga yang ingin menolong anak kecil tersebut.

"Karena ada hoaks di situ bahwa ada pengacau datang dari luar, ada perampok, terjadilah kerusuhan di situ, 12 orang meninggal. Karena hoaks. Dan itu kalau di Papua, mungkin itu disengaja saja. Ada yang meremote dari jauh, itu siarkan saja itu, ada penyusup dari luar, lalu kerusuhan," kata Mahfud.

"Itu tidak ada hubungannya dengan separatisme, yang terakhir ini. Ya hoax murni hoaks. Oleh sebab itu jaga, jangan main-main dengan hoaks," sambung Mahfud.

Baca juga: Pengungsi di Kodim Jayawijaya Capai 609 Jiwa Pasca-Kerusuhan Wamena, Dandim: Fasiitas Apa Adanya

Diberitakan sebelumnya, kerusuhan pecah di Wamena pada Kamis (23/2/2023).

Kerusuhan tersebut dipicu karena adanya isu penculikan anak.

Akibat kerusuhan tersebut, 12 orang warga meninggal dunia dan sejumlah orang terluka.

Ratusan warga juga memilih mengungsi karena ketakutan.

(Tribunnews.com, Gita Irawan)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD Beri Contoh Kerusuhan di Wamena Saat Bicara Ancaman Hoaks Bagi Persatuan Bangsa

Berita Terkini