Info Mimika

Harga Daging Babi di Timika Melejit, Tembus Rp 200 ribu per Kilogram

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARGA DAGING MELEJIT - Para Pedagang Daging Babi di Lapak Daging Babi, Pasar Baru Central Mimika, Provinsi Papua Tengah. pada Rabu (11/6/2025).

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Feronike Rumere 

Tribun-Papua.com, MIMIKA - Harga daging babi di pasar Sentral Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua tengah, naik tembus  Rp 200 ribu per kilogram. 

Pantauan Tribun-Papua.com, Rabu (11/6/2025), di Pasar Baru  yang merupakan Pasar Sentral Timika, harga daging babi meroket.

Sebelumnya harga daging babi dibandrol Rp 120 ribu-150 ribu, kini harga daging babi capai Rp 200 ribu per kilogram.

Anto, salah satu pedagang daging babi, menjelaskan, harga daging sekarang naik sama seperti di tempat lain dengan harga Rp 180rb-Rp 200 ribu per kilonya. 

Baca juga: Teror, Mahasiswa Papua di Denpasar Bali Dikirimi Paket Isi Kepala Babi Busuk

"Kalau kita beli dengan harga  tinggi dari peternak, terus kita jual dengan harga yang sama kita rugi, sedangkan sekarang saja peternak babi sedikit, kadang kita menjual dari pagi hingga jam 12 siang pembeli sudah sepi" ungkapnya. 

Sementara itu, Lince, yang juga penjual daging babi, menuturkan, dirinya menjual daging babi per kilo juga menjual bagian hati, paru, jantung babi. 

"Harga babi Rp 100 ribu per iris, setengah kilo, kalau untuk bagian jantung, paru dan hati saya beli dari penjual Rp 100 ribu saya bagi dan dijual Rp 50 ribu per tumpukan. "

Menurutnya, harga daging babi saat ini memang naik karena stok babi juga sedikit, dan tidak banyak lagi peternak babi dibandingkan tahun sebelumnya. 

"Mungkin dampak dari penyakit menular pada babi di tahun lalu, menyebabkan banyak babi mati, sekarang peternak babi sedikit, makanannya  sekarang daging babimahal" ungkapnya. 

Ia juga menambahkan, terkait tempat penjualan daging babi, Lince dan beberapa pedagang daging babi sudah berpindah tempat dari lokasi lama ke lokasi baru yang tidak jauh dari tempat penjualan sebelumnya. 

Baca juga: Kasus Covid -19 di Asia Tenggara, Kadis Kesehatan Mimika: Masyarakat Tidak Perlu Panik

"Kita sudah disediakan tempat (lapak) dari Dinas Peternakan Mimika, kami masing -masing terdiri dari 8 orang ( satu petak meja)," ucapnya. 

Namun, ia mensyukuri walaupun harga babi naik, tetapi setiap harinya pasti ada pembeli walaupun tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Harapan kami harga babi kembali normal sehingga daya  beli masyarakat tinggi, juga masyarakat tidak mengeluh, "Kasihan kita jual seperti ini dan sepi pembeli, " pungkasnya. (*)

 

Berita Terkini