Cerita
Tangisan Korban Banjir di Yaro Nabire: Ternak Mati dan Kebun Hancur
Masyarakat di wilayah-wilayah itu harus mengungsi, dan mencari tempat aman. Mereka juga harus buat tenda darurat untuk berteduh dari derasnya hujan.
Penulis: Calvin Louis Erari | Editor: Paul Manahara Tambunan
Menurut Sevinus juga, masyarakat yang bermukim di sekitar sungai Wanggar juga pernah membuat permohonan pembuatan taluk ke pemerintah daerah.
"Tapi tidak tau kenapa, sampai hari ini tidak dijawab," katanya.
Baca juga: Cara Menyaring Informasi di Tengah Banjir Berita Digital
Selain itu menurut Sevinus juga, penyebab terjadi banjir setelah ada pembangunan bendungan di bagian atas sungai Wanggar.
"Dulu belum ada pembangunan, air di kali ini jernih, dan tidak pernah banjir, tapi setelah ada pembangunan, hujan sedikit saja, pasti banjir, dan itu selalu memberi dampak kepada kamai, tapi pemerintah tidak pernah perhatikan itu," pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, Wakil Bupati Nabire, Burhanuddin Pawennari mengatakan, untuk mengatasi masalah yang terjadi, Pemkab Nabire akan merelokasi kali Wanggar.
"Kami akan buat ini secepat mungkin, dan sesuai kemampuan anggaran daerah," kata Burhanuddin.
Dia juga mengajak ajar warga selalu menjaga lingkungan dengan baik, seperti tidak membuang sampah sembarang tempat, hingga menjaga hutan, agar bisa selalu terhindar dari ancaman bencana alam. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.