ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Serui

Kalapas Serui dan Warga Binaan Panen Jagung Program Pembinaan Kemandirian

Program ini dirancang untuk memberdayakan warga binaan agar memiliki keterampilan produktif sekaligus mendukung ketahanan pangan,

Tribun-Papua.com/Lapas Serui
LAPAS SERUI - Warga binaan di Lapas Serui melaksanakan panen jagung dari program pembinaan kemandirian warga binaan yang dilakukan oleh pihak lapas, Jumat (15/8/2025).  

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marvin Raubaba

TRIBUN-PAPUA.COM, YAPEN -  Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Serui di Kabupaten Yapen, Provinsi Papua, berhasil melaksanakan panen jagung dari program pembinaan kemandirian warga binaan

Program ini dirancang untuk memberdayakan warga binaan agar memiliki keterampilan produktif sekaligus mendukung ketahanan pangan, sejalan dengan pelaksanaan 13 Program Akselerasi Menteri Hukum dan HAM bidang Pemasyarakatan.

Panen yang digelar pada Jumat (15/8/2025) tersebut, dihadiri langsung oleh Kalapas Serui Antonio Luis Pui Ximenes Da Costa, beserta jajarannya, antara lain Kasibinadik Giatja Suparlan Purba, Kasubsi Giatja Agustinus Dimara, Kasi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Dwy Nugroho, Kasubsi Pelaporan dan Tata Tertib Daud Benyamin Wainaribaba, serta Kasubbag Tata Usaha Petrus Bu’tu Pala.

Baca juga: Telkomsel Pulihkan Jaringan 12 Kabupaten yang Mengalami Penurunan Kualitas

Kalapas Antonio Luis mengatakan, hasil panen ini merupakan bukti nyata keseriusan Lapas Serui dalam menjalankan program pembinaan yang bermanfaat bagi masa depan warga binaan.

"Jagung yang kita panen hari ini adalah hasil kerja keras warga binaan. Ini bukan hanya komoditas untuk dijual, tetapi juga simbol pembinaan yang mempersiapkan mereka kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan mental yang lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Ones Pahabol: Pidato Presiden Jadi Panduan Pembangunan Papua Pegunungan

Menurutnya, program pertanian jagung ini merupakan bagian dari upaya memberikan keterampilan yang bisa langsung diaplikasikan setelah warga binaan bebas, sehingga mereka mampu hidup mandiri dan terhindar dari perbuatan melanggar hukum.

"Bertani mengajarkan mereka untuk bersabar, tekun, dan menghargai proses. Nilai-nilai ini penting untuk membangun kembali karakter positif," kata Kalapas Antonio.

Sementara itu, Kasibinadik Giatja, Suparlan Purba, menjelaskan bahwa kegiatan bertani yang dijalani warga binaan bukan sekadar mengisi waktu, tetapi menjadi pelatihan nyata untuk menghasilkan produk bernilai ekonomi.

Baca juga: Bupati Benyamin Arisoy Kukuhkan 53 Anggota Paskibraka Kepulauan Yapen

"Panen ini membuktikan bahwa warga binaan mampu menghasilkan produk yang dapat dipasarkan. Kami berharap keterampilan ini dapat mereka kembangkan untuk mendukung ketahanan pangan daerah sekaligus menjadi sumber penghidupan yang halal di masa depan," ujarnya.

Suparlan menambahkan, hasil panen ini sebagian akan digunakan untuk kebutuhan internal Lapas, sementara sisanya akan dijual kepada masyarakat. 

Pendapatan yang diperoleh, kata dia, akan dimanfaatkan untuk mendukung keberlanjutan program pembinaan, termasuk pembelian bibit, perawatan lahan, dan pelatihan keterampilan lainnya.

Baca juga: Anggota KKB Papua Ditangkap, Ini Sosok Konara Enumbi

Selain memberi keterampilan praktis, program ini juga dinilai efektif dalam membentuk mental warga binaan. Melalui kegiatan bertani, warga binaan belajar nilai-nilai kedisiplinan, kerja sama, dan tanggung jawab.

"Pembinaan di Lapas tidak hanya fokus pada perbaikan perilaku, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang benar-benar bermanfaat. Kami ingin ketika mereka kembali ke masyarakat, mereka menjadi pribadi yang mandiri dan produktif," pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Papua
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved