Persipura Jayapura
Kutukan Persela Ditepis 'Kelly Time', Dari Sini Persipura Harus Berbenah
Kelly Sroyer layak bermain mulai babak pertama. Dari laga kontra tuan rumah Lamongan, Persipura Jayapura harus berbenah.
Penulis: Paul Manahara Tambunan | Editor: Paul Manahara Tambunan
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Kelly Time, frasa yang pantas disematkan bagi Jeam Kelly Sroyer usai membawa Persipura bangkit membalikkan Persela Lamongan pada laga pekan ke-4 Pegadaian Championship 2025-2026.
Kehadirannya seakan membawa pesan, bahwa ruh Napi Bongkar dari pulau Biak selalu menaungi dirinya.
Kelly Sroyer layak bermain mulai babak pertama. Dari laga kontra tuan rumah Lamongan, Persipura harus berbenah.
Persipura Jayapura mengincar misi kebangkitan saat bertandang ke markas Persela di Stadion Surajaya, Lamongan, Senin (6/10/2025) malam WIB, setelah kehilangan awal musim sempurna.
Sudah dua kemenangan dikemas skuad Mutiara Hitam. Tim besutan Pelatih Ricardo Salampessy imbang di laga perdana kontra Persipal Palu, lalu menang menjamu PSIS Semarang.
Kemudian ditumbangkan pendatang baru, Kendal Tornado FC di Stadion Lukas Enembe, Papua. Sebuah kesedihan besar disaksikan 9.290 pendukungnya.
Baca juga: Persipura Tundukkan Tuan Rumah Persela Lamongan 1-2, Gol Kelly Sroyer Antiklimaks Bagi Aji Santoso
Setelah Tornado FC, Persela nyaris memberikan luka serupa. Persipura hampir kehilangan orientasi kala mantan pemainnya, Osvaldo Haay mencetak gol bagi Persela pada menit 35'.
Osvaldo sendiri merupakan pemain asli Papua yang sempat dipinang Persija Jakarta dari Persipura, sebelum berlabuh ke Persela.
Golnya berawal dari sebuah skema serangan balik dari sisi kanan.
Adam Malik yang bebas dari sisi kanan langsung mengirim umpan silang mendatar ke Osvaldo Haay yang berdiri bebas.
Tanpa ampun, sang mantan kirim sepakan mendatar hingga bawa tim asuhan Aji Santoso unggul 1-0.
Meski Persipura tetap menguasai pertandingan, tidak ada gol yang tercipta di sisa babak pertama.
Hingga pertengahan babak kedua, anak asuhan Salampessy masih dibayangi kecemasan. Segala kekuatan dan taktik dikerahkan, tetapi belum membuahkan gol.
Takuya Matsunaga di lini tengah pun tak mampu memecah konsentrasi gerendel lawan. Apalagi menembus gawang kiper Fabio Mario Londok.
Rasa frustasi hampir menyelimuti Mutiara Hitam.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.