Kapal Perang KRI Banda Aceh Tempat Letda Michelle Anggraeni Bertugas Mampu Berlayar 30 Hari Nonstop
Michelle sendiri datang dari kota Biak, Papua dan kini bertugas di kapal perang KRI Banda Aceh 593 setelah dilantik menjadi perwira pertama pada 2018.
Laporan Wartawan Gridhot.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
TRIBUNPAPUA.COM - Seorang putri asli Papua berhasil menjadi perwira TNI AL.
Ia adalah Michelle Anggreani selaku Asisten Kepala Divisi Komunikasi KRI Banda Aceh 593.
Michelle sendiri datang dari kota Biak, Papua dan kini bertugas di kapal perang KRI Banda Aceh 593 setelah dilantik menjadi perwira pertama pada tahun 2018.
Dikutip Gridhot dari Antara dan RRI, Michelle sudah bertugas di KRI Banda Aceh selama tujuh bulan.
"Saya sudah bertugas di KRI Banda Aceh selama tujuh bulan, ya ini pengalaman pertama bertugas menjadi perwira wanita TNI AL menjalankan tugas sebagai prajurit pelaut," ungkap Michelle.
• Inilah Letda Laut Michelle Anggreani, Taruni Pertama Asal Papua yang Bertugas di KRI Banda Aceh
Dirinya mengatakan bahwa tugasnya di kapal perang tersebut merupakan tugas prajurit yang harus dijalankan dengan tanggung jawab.

Michelle kemudian menceritakan terkait latar belakangnya sebelum menjadi prajurit.
"Saya telah menetap di Biak sejak kelas 5 SD, kemudian melanjutkan SMP di SMP Negeri I Biak Kota dan SMA Negeri I Biak Kota," ujar Letda Laut (P/W/) Michelle Anggreani di Biak.
"Kemudian saya memiliki motivasi menjadi seorang anggota TNI Angkatan Laut setelah melihat pekerjaan ayah saya yang berdinas di Guskamla Armatim pada waktu itu," cerita Michelle.
"Maka dengan tekad yang bulat saya mencoba untuk mendaftar menjadi Taruni melalui Lanal Biak namun Taruni pada saat itu terbatas dan dibatasi hanya bagi putra daerah maka saya mencoba di Makassar yang ternyata hanya untuk Taruna," lanjutnya.
• Menjadi Perwira Perempuan TNI Angkatan Laut adalah Cita-cita Letda Michelle Anggraeni Sejak Kecil
"Maka melalui tes online saya mengikuti tes menjadi Taruni melalui panitia daerah (Panda) Surabaya dan mendaftar hingga mengikuti tahapan tes di Malang dan akhirnya tanggal 1 Agustus 2014 diterima sebagai Taruni Akademi Angkatan Laut angkatan ke dua tahun 2014," ujarnya.
Michelle merasa asal-usulnya bukan menjadi penghalang untuk mengejar cita-cita besarnya.
Dirinya merasa bahwa Papua masih dipandang sebelah mata karena memiliki akses pendidikan yang terbatas.
Padahal semua cita-cita pasti tercapai dengan hasil kerja keras tiap individunya.
"Pesan saya untuk anak muda Biak, bahwa meski sebagian yang memandang bahwa kita di Papua memiliki pendidikan yang terbatas namun ternyata lulusan dari Biak, Papua, mampu bersaing dan berkembang di luar Biak," ujar Michelle.
• Cerita Ayah Martha Itaar, Bangga Putrinya Mampu Jadi Pilot Perempuan Garuda Indonesia Asal Papua
"Maka anak muda Biak harus giat belajar, memiliki kemauan keras dan tekat yang kuat, setelah itu berusaha semaksimal mungkin untuk menggapai cita-cita yang diinginkan, setelah itu pasrahkan kepada Tuhan karena Tuhan yang menentukan yang terbaik kepada kita," tuturnya.
Dirinya mengaku sangat bangga karena telah ditugaskan di kapal perang terbesar milik Angkatan Laut, produksi anak bangsa.
Michelle juga berharap agar makin banyak putra-putri Papua yang menjadi anggota TNI Angkatan Laut.

KRI Banda Aceh sendiri merupakan kapal perang berjenis Landing Platform Dock dengan ukuran panjang 22.004 meter dan lebar 125 meter.
Berat kapal ini mencapai 7.286 ton.
• VIDEO Pilot Pertama Garuda Indonesia dari Papua Akui Awalnya Takut Ketinggian
Kapal perang ini memiliki kecepatan maksimum 15 knot dan memiliki daya angkut sebanyak 344 personel.
Kapal tersebut mampu menampung 5 unit helikopter jenis MI-2 atau Bell 412, 2 unit LCVP, 3 unit meriam Howitzer, dan 20 Tank.
Untuk persenjataan perang, kapal ini dilengkapi meriam kaliber 20 mm dan 40 mm.
Kapal tersebut bisa berlayar 30 hari nonstop dan dilengkapi dengan rumah sakit darurat di dalamnya.
KRI Banda Aceh juga sering digunakan untuk misi kemanusiaan di Tanah Air.
(*)
Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID, dengan judul Kisah Letda Michelle Anggreani, Taruni Asal Papua yang Sukses Bertugas di KRI Banda Aceh, Kapal Perang Terbesar TNI Angkatan Laut yang Mampu Berlayar Selama 30 Hari Nonstop