Kerusuhan di Papua
Cari Solusi Terbaik, Pemprov Papua Akan Panggil Perwakilan Mahasiswa yang Pulang Kampung
Pemprov Papua bakal mengundang perwakilan mahasiswa dari seluruh kampus, guna membicarakan persoalan kepulangan mereka dari kota studi luar daerah.
Penulis: Sigit Ariyanto | Editor: mohamad yoenus
TRIBUNPAPUA.COM - Pemerintah Provinsi Papua bakal mengundang perwakilan mahasiswa dari seluruh kampus, guna membicarakan persoalan kepulangan mereka dari kota studi luar daerah.
Dikutip TribunPapua.com dari laman resmi Pemprov Papua, Jumat (13/9/2019), hal itu disampaikan Lukas dalam keterangan kepada pers, Kamis (12/9/2019) di Jayapura.
Menurut Gubernur Papua Lukas Enembe, dalam pertemuan itu akan ditanyakan langsung mengenai alasan kepulangan mereka.
Sehingga kemudian akan dicarikan solusi terbaik, agar studi dari seluruh mahasiswa yang pulang, tidak terganggu.
• RSUD Jayapura Percayakan Jasa Keamanan pada Pihak Ketiga
"Kita masih belum mengetahui penyebab kepulangan mahasiswa Papua dari kota studi," ujar Lukas.
"Apalagi telah ada jaminan keamanan dari pimpinan daerah setempat serta pihak keamanan, TNI/Polri," lanjutnya.
"Makanya, kita mau bertemu mahasiswa untuk mencari tahu sekaligus kasih solusi," terangnya.
Sementara itu, Pangdam XVII Cenderawasih Masyjen TNI Yosua Pandit Sembiring mengaku siap membantu keberangkatan kembali para mahasiswa yang pulang kembali ke bumi cenderawasih.
Dua unit Pesawat Hercules disiapkan untuk mengangkut mahasiswa, kembali ke kota studi masing-masing.
• Hadiri PCTA, Menhan Ryamizard Ryacudu Berharap Banyak Generasi Muda Papua Kelak Jadi Pemimpin
"Kami punya 2 Pesawat Hercules untuk membawa mahasiswa. Berapa banyak yang mau kembali kita berangkatkan," ujar Pangdam.
"Sebab satu pesawat sekali terbang bisa membawa 100 lebih penumpang," tegasnya.
Kepulangan ratusan mahasiswa dari kota studi di luar Papua sebelumnya membuat pusing kepala daerah.
• Tokoh dari Lima Agama Kirim Doa untuk BJ Habibie saat Deklarasi Damai di Mimika Papua
Sebab mestinya, mereka tak perlu kembali ke Papua, apalagi sudah ada jaminan keamanan dari TNI/Polri serta kepala daerah setempat.
"Saya sampaikan waktu itu kalau di Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak aman yah kita pulangkan (mahasiswanya). Tapi kalau daerahnya aman, tidak usah pulang," katanya.
"Mereka datang dengan kemauan sendiri, jadi kita ini pusing mengatur mereka mau taruh (tempatkan,red) di mana," jelas Lukas.
(TribunPapua.com)