ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

kabupaten yapen

DPRK Yapen Siap Perjuangkan MCK di Pasar Tradisional Waita yang Baru Diresmikan

Peresmian Pasar Tradisional Kampung Waita berlangsung meriah dengan dihadiri pemerintah daerah, DPRK Kepulauan Yapen, serta

Tribun-Papua.com/Dokumen DPRK Yapen
PASAR RAKYAT - Ketua DPRK Yapen Ebzon Sembai saat menggunting pita tanda diresmikannya Pasar Tradisional Kampung Waita, Distrik Teluk Ampimoi, Kepulauan Yapen, Papua, Selasa (9/9/2025). Pasar ini dibangun dengan menggunakan DD sebagai pusat perputaran ekonomi masyarakat 4 kampung. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marvin Raubaba

TRIBUN-PAPUA.COM, YAPEN - Pasar Tradisional Kampung Waita di Distrik Teluk Ampimoi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua akhirnya diresmikan setelah melalui proses pembangunan yang sempat tertunda. 

Pasar ini diharapkan menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat dari empat kampung, yakni Waita, Wareroni, Tarei dan Arareri.

Baca juga: Dubes Jepang Hadiri Peringatan 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II di Kabupaten Biak Numfor Papua 

Peresmian Pasar Tradisional Kampung Waita berlangsung meriah dengan dihadiri pemerintah daerah, DPRK Kepulauan Yapen, serta masyarakat setempat. 

Kepala Kampung Waita Yosep M.Merasi menyebutkan, pasar menjadi urat nadi pertumbuhan ekonomi, khususnya bagi mama-mama Papua yang menjual hasil bumi seperti pinang, sayur, keladi, hingga pisang.

Baca juga: Wagub Papua Tengah: Sosialisasi yang Kurang Membuat Jumlah Stunting Bertambah

“Dari pasar, mama-mama Papua bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga menjadi sarjana. Karena itu, saya berkomitmen menyiapkan pasar yang layak, bukan hanya untuk Kampung Waita, tetapi juga untuk Wareroni, Arareri, dan Tarei,” ujar Kepala Kampung Waita.

Ia menjelaskan, pembangunan pasar bersumber dari Dana Desa, khususnya Dana Pangan Tahun Anggaran 2024 senilai Rp154 juta. 

Baca juga: Polres Keerom Amankan 7 Kg Ganja dan Deteksi Anak-Anak Sebagai Kurir

Dari jumlah itu, Rp70 juta digunakan untuk pembelian dua unit motor laut, sedangkan Rp80 juta sisanya untuk pembangunan pasar. Karena dana tidak mencukupi, pembangunan pasar baru dapat diselesaikan pada tahun 2025.

Ketua DPRK Kepulauan Yapen, Ebzon Sembai, mengapresiasi penggunaan dana desa yang tepat sasaran. 

Baca juga: Masyarakat Dogiyai Dukung Gubernur Meki Nawipa Karena Buat Sejarah Untuk Mereka

“Ini fakta yang tidak bisa kita pungkiri. Dana desa dipakai sesuai kebutuhan masyarakat, dan hasilnya nyata berupa pasar tradisional. Kami akan mendorong penambahan fasilitas seperti Mandi, Cuci Kakus (MCK) dalam APBD Perubahan, sementara untuk penerangan akan dibantu oleh saya dan Bapak Rian Hendrik,” katanya.

Lebih lanjut, anggota DPRK Kepulauan Yapen fraksi Nasdem Rian Hendrik, juga memberikan dukungan penuh atas pembangunan pasar ini. 

Baca juga: Pemkab Yapen Terima Sertifikat Tanah Pembangunan Sekolah Rakyat di Kampung Tatui

Menurutnya, pasar tradisional adalah salah satu jawaban atas kebutuhan masyarakat pedesaan dalam meningkatkan kesejahteraan.

“Pasar bukan hanya tempat jual beli, tetapi juga pusat penggerak ekonomi lokal. Kami di DPRK akan berusaha mendorong agar fasilitas yang masih kurang, seperti penerangan dan WC umum, segera bisa diwujudkan. Dengan begitu, pasar ini benar-benar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” ungkap Rian Hendrik.

Baca juga: Pemkab Yapen Terima Sertifikat Tanah Pembangunan Sekolah Rakyat di Kampung Tatui

Sementara itu, Bupati Kepulauan Yapen, Benyamin Arisoy, melalui Plt Kadis Disperindag Yapen, Alwi Masse, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mewujudkan pembangunan pasar ini. 

Menurutnya, pasar tradisional tidak hanya berfungsi sebagai pusat jual beli, tetapi juga sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama perempuan.

Baca juga: Bupati Nabire Siapkan Program Tanam Kopi Untuk Bangkitkan Ekonomi Rakyat

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved