ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kerusuhan di Papua

Keluarga Ungkap Isi SMS Terakhir Dokter Soeko Marsetiyo sebelum Meninggal dalam Kerusuhan Wamena

Dokter Soeko Marsetiyo, yang bertugas di Tolikara, Papua, meninggal setelah menjadi korban kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

(KOMPAS.com/WIJAYA KUSUMA)
Proses pemakaman dr Soeko, salah satu korban kerusuhan Wamena, di Yogyakarta, Jumat (27/9/2019) 

Menurutnya, pihak keluarga pernah mencoba untuk membujuk Soeko.

Namun, anak nomor lima dari delapan bersaudara ini tetap bertekad bulat di Papua.

 Kerugian Materiil Kerusuhan Wamena Bertambah, 165 Rumah dan 465 Ruko Hangus Dibakar

"Ya pasti (pernah membujuk), cuma jawabanya itu tadi, ke sini-sininya kalau ditanya dan dipaksa itu ya cuma senyum-senyum saja," katanya.

Hanya saja, Soeko Marsetiyo tidak secara gamblang menjelaskan kepada keluarga alasan untuk tetap di Papua.

Secara pribadi, Soeko memang dikenal merupakan sosok yang lemah lembut.

"Enggak terlalu banyak bercerita tentang kenapa bertahan di sana, tetapi kalau melihat dari masyarakat Papua yang dekat dengan dia, nah itu nanti ketahuan. Teman-teman mengenal dia itu orang yang lemah lembut sebetulnya," urainya.

Selama di Papua, lanjutnya, lokasi tugas Dokter Soeko Marsetiyo berpindah-pindah tempat.

Namun, ia memang terakhir bertugas di Tolikara.

 Polisi Tangkap 7 Orang yang Diduga Jadi Dalang Kerusuhan Wamena

"Pokoknya di Papua itu sudah 15 tahun. Kira-kira sejak 2003 atau 2004," tambahnya.

Tugas di Papua membuat keluarga harus rela tidak bisa setiap saat bertemu dengan Dokter Soeko Marsetiyo.

Bahkan, untuk sekedar melepas kangen melalui telepon saja harus dua minggu sekali.

"Tinggal di Papua itu jadi keterbatasan waktu bertemu kita dan tahu sendiri daerah Tolikara itu susah sinyal. Jadi, kalau tidak salah, dia setiap dua minggu sekali turun untuk telepon," katanya.

Diungkapkannya, sehari sebelum kejadian Dokter Soeko Marsetiyo sempat mengirim SMS ke beberapa orang keluarganya.

"Sehari sebelumnya itu ternyata dia sempat mengirimkan SMS ke beberapa om (paman) dan tante. Isinya potongan ayat Kursi, kita tidak mengerti maksudnya apa, terus tiba-tiba dengar kabar seperti ini," ujarnya.

 Dinkes Papua Kirim Sejumlah Tenaga Medis ke Wamena untuk Tangani Korban Kerusuhan

Sementara itu, Kepala Balai Penanggulangan dan Pengendalian AIDS, Tuberkolosis dan Malaria (ATM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua dr Beeri Wopari mengatakan, dokter Soeko Marsetiyo bertugas di Tolikara sejak tahun 2013.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved