Jeirry Sumampow Sebut Gejala Orba Terasa di Pemerintahan Jokowi: Mulai Ada Mirip-miripnya
Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow menyebutkan bahwa gejala pemerintahan Orba mulai terasa di bawah kepemimpinan Jokowi
Rezim Orba yang orientasi ke pembangunan, kata dia, agak permisif dengan praktik korupsi.
Menurut Jeirry, selain orientasi pembangunan, gejala Orba yang dirasakan saat ini juga kebebasan masyarakat yang terancam.
Antara lain, banyaknya pelaporan jika ada yang mengkritik dengan dasar hukum Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.
• Desak Jokowi Selesaikan Kasus Pelanggaran HAM, Tokoh Papua: Masalah Paling Mendasar Jangan Dilupakan
"Ada upaya bungkam kebebasan berekspresi dan kritik di pemerintahan ini. Ini kembali Orba tapi dalam bentuk berbeda."
"Tak perlu sama seperti dulu karena sudah beda zaman," kata dia.
Dinilai Tak Ingin Bernasib Sama seperti Gus Dur
Sementara itu, Analis politik dari Exposit Strategic, Arif Susanto menyebutkan bahwa sikap Jokowi yang memilih berpihak kepada elite politik karena belajar dari peristiwa lengsernya Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai presiden pada 2001 lalu.
• Jokowi Hargai MK sehingga Tolak Perppu KPK, Pengamat: Yakin Seribu Persen, Hakim Tak Tersinggung
Arif mengatakan, saat kali pertama menjabat sebagai presiden pada 2014, Jokowi sempat kerepotan dengan adanya dikotomi kepentingan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) di DPR.
Oleh karena itu, pada 2019 ini, agar bisa bertahan dalam kekuasaan, Jokowi pun belajar dari beberapa pengalaman presiden-presiden sebelumnya.
Salah satunya adalah tidak berupaya melawan kepentingan elite politik.
"SBY juga harus merelaksasi kekuasaan untuk mengakomodasi kekuatan politik yang ada (untuk bertahan)," kata Arif saat diskusi di Formappi, Matraman, Jakarta Timur, Senin (4/11/2019).
• Janji Jokowi Pertimbangkan Perppu UU KPK Dinilai Pakar Hukum Berhubungan dengan Pelantikan Presiden
"Kepemimpinan Gus Dur kan terjungkal. Jokowi belajar dari pengalaman terdahulu," ujar dia.
Menurut Arif, pada Pemilu 2019 lalu Jokowi bertaruh dengan banyak hal.
Antara lain, mulai dari membangun koalisi dengan banyaknya jumlah partai politik yang mendukungnya hingga para pemangku kepentingan di bidang ekonomi.
Arif mengatakan, memang ada harga yang harus dibayar.
• Prabowo Diprediksi Rocky Gerung Jadi Menteri Pertama yang Direshuffle Jokowi: Saya Amati Postur Awal