ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Persembahkan Pantun untuk Nadiem Makarim saat Rapat, Ketua Komisi X DPR: Tiap Bait Bilang Cakep Ya

Ketua Komisi X DPR RI sempat melontarkan pantun saat rapat kerja perdana bersama Mendikbud Nadiem Makarim. Pantun tersebut ditujukan untuk Nadiem.

(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim sebelum pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju serta pejabat setingkat menteri. 

Pemerintah pun diminta unntuk lebih ketat untuk memberikan izin pendirian SMK baru.

Berdasarkan catatan Satrian, jumlah SMK swasta lebih banyak dibandingkan negeri yaitu, 10.500 SMK swasta dan 3.500 SMK negeri.

Kata Sri Mulyani yang Kini Satu Tim dengan Prabowo yang Pernah Menyebutnya Menteri Pencetak Utang

2. Reformasi pola dan format pelatihan guru

Menurut Satriawan, guru menjadi kunci utama sebagai jalan untuk pembenahan pendidikan di Indonesia saat ini.

Ia menambahkan Nadiem perlu untuk mereformasi pola dan format pelatihan guru dalam rangka meningkatkan kapasitas kompetensi guru.

"Secanggih apa pun kalau guru tidak kompeten, tidak akan tercapai tujuan pendidikan nasional sehingga pola dan format pelatihan guru harus direformasi total," kata Satriwan.

Satriawan menyebutkan selama ini pelatihan guru hanya terpaku pada orang yang sama dan diundang ke Jakarta untuk mendengarkan ceramah dari pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Ini kolosal dan sangat tidak efektif serta terkesan penghamburan anggaran," katanya.

Format pelatihan sebaiknya diterapkan lebih berbobot dengan cara menentukan ukuran kualitas pelatihan.

Ukurannya adalah bukan dari lama waktunya, tetapi konten dan pengelolaan pelatihan yang efektif dan praktis.

Selain itu, pelatihan juga harus bermanfaat bagi guru, sesuai dengan kebutuhan guru yang bersangkutan, dan berdampak terhadap proses dan hasil pembelajaran siswa.

Pelatihan juga seharusnya bukan sesuai keinginan pemerintah.

"Kebutuhan guru itu sangat berbeda, apalagi sebarannya kan luas, karakteristik geografis berbeda, jenjang sekolah bertingkat pula. Jadi perlakuannya pun harus berbeda," kata dia.

Menurutnya, pelatihan yang dilakukan harus mengubah cara pandang guru, kualitas, dan metode pembelajaran agar hasil yang diterima siswa juga berkualitas.

"Pelatihan juga jangan selesai hanya sekali saja, harus ada kelanjutannya. Kemudian evaluasi dari seluruh pelatihan itu juga penting agar pemerintah punya data," kata dia.

Eggi Sudjana Ungkap Alasan Prabowo Rela Jadi Menteri, Singgung Kekhawatiran Adanya Perang Saudara

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved