ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Tak Masalah Nasdem 'Mesra' dengan PKS, PDIP: Tapi Menjalankan Posisi Politik di Koalisi Itu Penting

PDI Perjuangan tidak mempersoalkan keharmonisan yang ditunjukan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto 

TRIBUNPAPUA.COM - PDI Perjuangan tidak mempersoalkan keharmonisan yang ditunjukan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman.

Namun, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan bahwa menjalankan posisi politik di dalam koalisi pendukung pemerintah merupakan hal yang penting.

Soal Rangkulan Surya Paloh ke Sohibul Iman, Jokowi: Saya Tak Pernah Dirangkul Bang Surya Seerat Itu

"Tentu saja dialog di antara pemimpin partai memang bagian dari tradisi demokrasi kita," ujar Hasto kepada wartawan di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Barat, Jumat (8/11/2019).

"Tapi tradisi di dalam menjalankan posisi politik di dalam koalisi (pendukung pemerintah) atau di dalam pemerintahan itu sangat penting," lanjut dia.

Hasto menyebut, Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan pendapatnya mengenai keharmonisan Nasdem dengan PKS.

Soal Pertemuan Surya Paloh dengan Presiden PKS, Irma Suryani Samakan dengan Jokowi: Apa Salahnya?

Meskipun dibalut kelakar, Hasto yakin, pernyataan itu merupakan standard nilai yang semestinya dilakukan oleh anggota koalisi pendukung pemerintah.

"Ya pendeknya Bapak Presiden dengan caranya sudah menyampaikan berbagai hal terkait pertemuan tersebut," ujar dia.

Meski demikian, Hasto membantah kedekatan Surya dengan Sohibul memiliki arti Nasdem yang mulai menjauhi koalisi pemerintah.

"Tidak ada yang menjauh dan tidak ada yang mendekat," tambah Hasto.

"Setiap partai politik punya posisi politiknya masing-masing dan kami hormati."

Pengamat Membaca Pertemuan Ketum Nasdem dan Presiden PKS karena Gelisah soal Kabinet: Kurang Happy

Presiden Joko Widodo berkelakar soal pelukan hangat antara Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Ketua Umum PKS Sohibul Iman, beberapa waktu lalu.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat membuka peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

"Yang saya hormati para ketua umum, Bapak Surya Paloh yang kalau kita lihat malam hari ini beliau lebih cerah dari biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," kata Jokowi.

Pernyataan Presiden Jokowi langsung disambut tawa dan sorak sorai kader Golkar.

Presiden lalu bicara soal rangkulan Surya Paloh ke Sohibul yang sempat menghiasi headline sejumlah media massa.

Sekjen PDIP: Megawati akan Hadir di Kongres Nasdem

"Saya tidak tahu maknanya apa. Tetapi rangkulannya itu tidak seperti biasanya," kata Jokowi.

"Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul Iman," sambungnya.

Pernyataan Jokowi itu kembali disambut heboh para kader Golkar yang hadir.

Jokowi melanjutkan, sebenarnya ia sudah bertanya langsung ke Surya Paloh soal pertemuannya dengan Sohibul Iman.

Tanggapan Surya Paloh, Nasdem, hingga PDIP soal Video Viral Megawati Tak Salami Surya Paloh

Jokowi bertanya hal itu saat bertemu Surya di ruang tunggu, sebelum acara HUT Golkar itu dimulai.

Namun, Jokowi mengaku belum mendapatkan jawaban.

"Tadi di holding saya tanyakan, ada apa? Tapi nanti jawabnya, di lain waktu dijawab," ucap Jokowi.

"Saya boleh bertanya dong, karena beliau masih di koalisi pemerintah."

Reaksi Jokowi saat Tahu Presiden PKS Bertemu dengan Surya Paloh: Dengan Saya Sering Ketemu

Tak Bakal Jadi Oposisi

Sementara itu, Ketua DPP Partai Nasdem Irma Suryani Chaniago memastikan partainya tidak akan meninggalkan Presiden Joko Widodo dan menjadi oposisi.

Meskipun beberapa waktu lalu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sempat terlihat "mesra" dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman, Irma memastikan Partai Nasdem tetap bersama Jokowi.

Sejak masa kampanye Pemilu 2019, partai pimpinan Surya Paloh itu sudah begitu berjuang untuk kemenangan Jokowi.

Penjelasan Politisi PDIP soal Video Megawati Cuek ke Surya Paloh yang Viral

"Kami ini berjuang memenangkan Pak Jokowi itu sampai keringat kami enggak keluar lagi," kata Irma kepada Kompas.com, Kamis (7/11/2019).

"Masa iya kemudian kami mau meninggalkan Pak Jokowi, membiarkan Pak Jokowi sendiri, enggak mungkin dong."

"Kami pasti akan mengawal Pak Jokowi."

Irma mengatakan, tidak sedikit yang Partai Nasdem sudah berikan ke Jokowi.

Pada masa kampanye pemilu misalnya, Partai Nasdem bahkan menggunakan jargon "Nasdem partaiku, Jokowi presidenku".

PKS Tegaskan Tetap Jadi Oposisi: Demi Demokrasi yang Sehat secara Etika dan Logika

Padahal, Jokowi bukan kader Partai Nasdem melainkan PDI-Perjuangan.

"Ini maknanya dalam dan luar biasa," kata Irma.

Irma menambahkan, meski partainya berkomitmen mengawal Jokowi, pengawalan itu tidak hanya berhenti hingga pembagian kursi kabinet, tetapi hingga masa jabatan presiden selesai

"Nasdem ini bukan hanya partai yang mengawal Pak Jokowi sampai dengan pembagian kursi saja, enggak, kita akan mengawal beliau sampai masa jabatannya selesai," kata dia.

(Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul PDI-P Tak Masalah Nasdem 'Mesra' dengan PKS, Tapi... dan Nasdem: Kami Berjuang Keras Menangkan Jokowi, Masa Mau Meninggalkan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved