ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Prabowo dan Fraksi PDIP Debat soal Keterbukaan Anggaran Kemenhan, Pengamat Militer: Publik Mau Tahu

Pengamat militer smenyayangkan rapat Menhan Prabowo dan Komisi I DPR terkait rincian anggaran yang digelar tertutup

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengikuti rapat di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (11/11/2019). Rapat bersama antara DPR dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) membahas rencana kerja Kemhan tahun 2020 beserta dukungan anggarannya. 

TRIBUNPAPUA.COM - Pengamat Militer sekaligus Direktur Imparsia, Al Araf menyayangkan rapat perdana Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan Komisi I DPR RI yang diselenggarakan secara tertutup, Senin (11/11/2019).

Diketahui, rapat Mehan dengan Komisi I DPR RI sempat dilaksanakan secara terbuka.

Namun, terdapat sesi rapat yang digelar tertutup, terkait dengan rincian anggaran Kementerian Pertahanan (kemenhan). 

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne, Al Araf menilai pemaparan visi dan misi Menhan belum seutuhnya sejalan dengan kebijakan umum pertahanan negara yang dibuat oleh presiden.

 

 

Soal Prabowo yang Berdebat dengan Anggota Fraksi PDIP, Fadli Zon: Itu Kesalahpahaman Saja

"Kalau saya lihat tadi ini belum satu rangkaian dengan kebijakan umum pertahanan negara."

"Misalkan, di dalam kebijakan umum pertahanan negara yang dibuat presiden, pada bagian akhir penutup itu dijelaskan bahwa dalam sektor pertahanan penting untuk melakukan pengawasan eksternal dan internal," terang Al Araf.

Lantas, ia menyinggung soal transparansi sang menteri.

"Dalam pengawasan eksternal dan internal harus ada upaya transparasi dan akuntabilitas dalam proses anggaran sampai dalam proses kebijakan," jelas Al Araf.

Al Araf juga menyinggung soal perdebatan yang sempat terjadi antara Prabowo Subianto dengan sejumlah anggota Komisi I DPR RI.

Diketahui dalam rapat perdana tersebut, sejumlah perwakilan fraksi partai politik meminta Prabowo Subianto untuk memaparkan rincian anggaran Kemenhan yang mencapai Rp 131 triliun.

Namum, pimpinan rapat Meutya Viada Hafid, serta Prabowo Subianto menolak hal tersebut dengan alasan rahasia negara.

Rapat Perdana Prabowo dan Komisi I DPR yang Diwarnai Perdebatan dengan Fraksi PDIP

"Nah, perdebatan tadi dalam fungsi pengawasan yang dilakukan DPR harusnya juga bisa masuk wilayah tentang anggaran," ucap Al Araf.

Lebih lanjut ia menyebutkan, keterbukaan tentang rincian anggaran Kemenhan juga perlu diketahui publik.

"Paling tidak publik bisa mengetahui berapa presentase anggaran pertahanan dan diarahkan ke mana saja. Tetapi kan tadi ditutup," ujar Al Araf.

Al Araf pun tak memungkiri bahwa dirinya cukup menyayangkan hal tersebut.

Pengamat Militer sekaligu Direktur Imparsia, Al Araf
Pengamat Militer sekaligus Direktur Imparsia, Al Araf (Tangkapan Layar YouTube Talk Show tvOne)

Sebab, Menhan disebutnya bisa memberikan pemaparan tentang rincian anggaran Kemenhan, meskipun tak semuanya. 

"Itu yang saya sungguh menyayangkan, dalam level-level tertentu menteri pertahanan bisa bicara bahwa untuk hal-hal yang sifatnya rahasia untuk hal ini publik harus mengetahui jumlah anggaran pertahanan," kata Al Araf.

"Dan itu sesuatu yang bisa disampaikan ke pada publik tentang gambaran umum terkait proyeksi anggaran pertahanan."

Soal Prabowo yang Berdebat dengan Anggota DPR PDIP, Fadli Zon: Soal Pertahanan Ini Sensitif

Transparansi itu disebut Al Araf juga berkenaan dengan jumlah anggaran Kemenhan yang sangat besar, yakni Rp 131 triliun.

"Karena kita tahu bahwa anggaran sektor pertahanan itu nilainya sangat tinggi, tahun depan kurang lebih (Rp) 131 triliun dengan program pengadaan alutsista, anggaran rutin dan lain sebagainya," imbuhnya.

"Publik ingin mengetahui seberapa jauh transparansi dan akuntabilitas dalam konteks anggaran tadi."

 

Sikap Prabowo Subianto yang disebut tak transparan itu menurutnya bertentangan dengan kebijakan pertahanan negara.

"Kalau mengacu ke dalam kebijakan pertahanan negara yang dibuat presiden, Menteri Pertahanan harus menyampaikan tentang jumlah anggaran pertahanan dan garis-garis umum anggarannya sejauh mana," ucapnya.

"Kalau kemudian ada yang rahasia, Menteri Pertahanan boleh bicara untuk anggaran hal yang seperti ini sifatnya rahasia sehingga disampaikan tertutup."

Simak video berikut ini menit 6.10:

Reaksi Prabowo Subianto Ditantang Buka Anggaran Menhan: Saya Merasa Ditekan, Tak Akan Saya Lakukan

Reaksi Prabowo saat Diminta Politisi PDIP Buka Anggaran Kemenhan

Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto menjawab permintaan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon yang memintanya secara terbuka menyampaikan anggaran Kementerian Pertahanan 2019-2024.

Diketahui, Prabowo Subianto menjalani rapat perdana bersama Komisi I DPR RI, Senin (11/11/2019).

Selama rapat berjalan, terdapat sejumlah interupsi yang dilakukan oleh Anggota Komisi I DPR RI.

Satu di antaranya adalah Effendi Simbolon.

Dilansir TribunWow.com dari tayangan live KOMPASTV, Prabowo menyatakan sikapnya tentang permintaan Effendi tersebut.

Meskipun APBN sudah diketahui banyak pihak, Prabowo menyebut dirinya harus tetap berhati-hati dalam membuka rincian anggaran Kemenhan.

Prabowo: Kalau Terpaksa Perang, Perang yang Kita Laksanakan adalah Perang Rakyat Semesta

"Baik, jadi memang masalah APBN itu sudah umum dan saya kira pihak manapun bisa mempelajari, namun sebagai penyelenggara di bidang keamanaan dan pertahanan negara, seharusnya kita selalu prudent, hati-hati dan sedapat mungkin mempersulit pihak non Indonesia untuk terlalu mengerti dan memahami kondisi pertahanan kita," ucap Prabowo.

"Ini sifat yang harusnya diambil oleh semuanya, itu pendapat saya."

Terkait anggaran Kemenhan yang berkisar Rp 131 triliun, Prabowo menyebut pihaknya akan bertanggung jawab menggunakan anggaran sebaik mungkin.

"Kalau kita mau bicara soal anggaran, yang penting kalau pemerintah itu bertanggungjawab," terang Prabowo.

"Yang penting adalah bahwa kita diawasi."

 

Ia juga menyinggung soal adanya pengawasan lembaga legislatif yang mewakili suara rakyat.

"Yang penting adalah bahwa lembaga legislatif saudara-saudara yang mewakili kekuatan rakyat, yang mewakili rakyat, kedaulatan rakyat, saudara yang perlu untuk benar-benar menguasai," terang Prabowo.

Prabowo pun mengaku awalnya mengira rapat tersebut akan berlangsung tertutup, sama seperti rapat Menhan sebelumnya.

Sebut Jokowi Harus Bersyukur Prabowo Bersedia Jadi Menhan, Eggi Sudjana Ungkap Alasannya

"Jadi sedapatnya saya mengira bahwa seluruhnya ini adalah tertutup sebagaimana menhan-menhan yang dulu," ucap Prabowo.

Lantas, ia mengaku sanggup mengulangi pembahasan anggaran Kemenhan.

Namun, jika rapat dilakukan secara tertutup.

"Jadi itu sikap saya, kalau kita mau ulangi semua anggaran bisa, maksudnya apa? Kan kita tahu anggarannya 131 sekian sekian, komponennya kita sudah tahu, tapi kalau memang dibutuhkan saya siap," ucap Prabowo.

Menanggapi permintaan Effendi yang menginginkannya membuka rincian anggaran secara terbuka, Prabowo mengaku keberatan.

Prabowo menyebut akan membuka anggaran tersebut pada rapat tertutup.

"Tapi kalau saya merasa ditekan untuk terlalu dibuka, saya tidak akan lakukan, saya bertanggung jawab pada Presiden Republik Indonesia, tapi bersedia kepada saudara-saudara apa saja secara tertutup saya bersedia, tapi maaf saya tidak akan mau bicara terlalu terbuka," ucap Prabowo.

Menanggapi pernyataan tersebut, pimpinan sidang sekaligus pimpinan sidang dan Ketua Komisi I DPR RI Fraksi Golkar, Meutya Viada Hafid pun memberikan pendapatnya.

"Karena ini adalah rahasia negara, clear dari Pak Menhan, terimakasih," ucap Meutya.

(TribunWow.com/Jayanti tri utami)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soroti Debat Prabowo dan Politisi PDIP soal Anggaran Kemenhan, Pengamat Militer: Saya Menyayangkan

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved