Mardani Sebut Langkah Bobby Nasution yang Jadi Calwakot Medan Rusak Citra Jokowi: Baiknya dari Bawah
Ketua DPP Partai PKS Mardani Ali Sera menyoroti langkah menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution mendaftarkan diri maju Calwakot Medan.
TRIBUNPAPUA.COM - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyoroti langkah menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution mendaftarkan diri maju sebagai Calon Wali Kota Medan pada Pilkada 2020.
Anggota Komisi II DPR RI tersebut mengingatkan agar Bobby Nasution memulai perjalanan politiknya dari bawah sebagai kader.
• Andre Rosiade Tanggapi soal Bobby Nasution Jadi Cawalkot Medan: Kita Tunggu Hasil Pilkadanya
"Semua berhak ikut kontestasi politik. Tapi sangat baik jika semua proses dimulai dari bawah dan berproses," kata Mardani Ali Sera kepada Tribunnews.com, Rabu (4/12/2019).
Menurutnya hal tersebut penting agar tidak ada kesan nepotisme dari publik karena mendapat karpet merah maju menjadi Calon Wali Kota saat Jokowi masih menjadi presiden.
Menurut Mardani, bila Bobby Nasution tetap maju dalam Pilkada Kota Medan 2020 dikhawatirkan hal tersebut dapat merusak citra Jokowi di mata publik.
"Apalagi kesan nepotisme dapat merusak citra Pak Jokowi yang selama ini mampu menjaga keluarga dari urusan politik," jelasnya.
"Untuk itu akan sangat baik, jika masuk jadi anggota biasa dan memperjuangkan partai dahulu," ucapnya.
• Bobby Nasution sang Menantu Jokowi Masuk Politik, Ini Kata Sekretaris DPD PDIP Sumut
Respons Moeldoko
Keluarga Presiden Jokowi kini menjadi sorotan.
Bahkan ada tudingan dalam periode keduanya sevagai Presiden, Jokowi membangun dinasti politik.
Terutama setelah putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution mencalonkan diri dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.
Gibran akan mengikuti jejak Jokowi dengan mencalonkan diri menjadi Wali Kota Solo.
Sementara, Bobby Nasution menjadi bakal calon Wali Kota Medan.
Merespon hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko tidak mempermasalahkan Gibran dan Bobby terjun ke dunia politik.
Menurutnya siapapun termasuk keluarga presiden bisa terjun ke dunia politik dan mencalonkan diri menjadi kepala daerah selama memiliki hak politik.
"Anggapan dinasti politik perlu diluruskan. Ini kan proses pembelajaran politik bagi masyarakat. Jadi jangan terus menjustifikasi dinasti politik. Semua orang kan punya hak politik yang sama," ujar Moeldoko di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Moeldoko menegaskan dalam politik, hukumnya semua pihak bisa berpolitik asalkan hak politiknya tidak dicabut.
"Di politik ketentuannya ya itu. Kalau hak politiknya tidak dicabut karena melakukan pelanggaran hukum. Itu boleh-boleh saja. Sekarang pertanyaannya hak politik yang bersangkutan (Gibran dan Bobby) dicabut enggak? Kan tidak," katanya.
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution terjun ke panggung politik.
Suami dari Kahiyang Ayu tersebut mencalonkan diri sebagai bakal calon wali kota Medan.
• Tegaskan Jokowi Tak Setujui Wacana Presiden 3 Periode, Ngabalin: Beliau Sudah Katakan Itu ke Publik
Dilansir kanal YouTube Kompas TV, Bobby Nasution telah mengembalikan formulir pendaftaran untuk bakal calon Wali Kota Medan ke DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sumatera Utara.
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Provinsi Sumatera Utara, Soetarto menuturkan telah menerima formulir pendaftaran yang dikembalikan oleh Bobby Nasution, Selasa (3/12/2019).
"Mas Bobby menyampaikan akan mengikuti mekanisme partai. Sebagaimana yang sudah diatur PDI-Perjuangan," tuturnya

Soetarto menambahkan, mekanisme internal PDI-Perjuangan sekarang ini adalah diadakan survey kepada seluruh bakal calon yang diusung.
Survey tersebut menurutnya akan dilaksanakan sampai akhir Desember 2019.
"Nah tentu hasil survey ini, akan menjadi salah satu pertimbangan bagi DPP Partai untuk menetapkan siapa yang akan diusung PDI-Perjuangan di 23 kabupaten kota yang mengikuti Pilkada serentak di 2020," jelasnya.
• Puji Pidato Jokowi dan Megawati soal Pancasila, Prabowo: Sangat Tepat
Gibran Terjun ke Politik
Seperti yang diberitakan Tribunnews.com, Gibran Rakabuming Raka telah mendaftarkan diri sebagai anggota PDIP Kota Surakarta sebagai langkah untuk maju pada Pilkada Solo 2020.
Padahal, Gibran awalnya dikenal sebagai seorang yang antipolitik.
Bahkan, suami dari Selvi Ananda itu beranggapan sebagai seorang pengusaha, dirinya bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat tanpa harus terjun ke dunia politik.
Namun, setelah beberapa tahun terakhir, Gibran berubah pikiran dan akan maju sebagai Calon Wali Kota Solo di Pilkada 2020.
Menurut Gibran, dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha, ia ingin menunjukkan kontribusinya kepada masyarakat melalui kebijakan politiknya.

Terlebih lagi, setelah bertemu dengan Wali Kota Surakarta sekaligus Ketua DPC PDI-P Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, dirinya menyatakan siap terjun ke dunia politik.
"Beberapa tahun terakhir ini saya mulai bertemu banyak orang. Saya beranggapan, kalau begini-gini terus, orang yang bisa saya bantu itu cuma ya begini-gini saja," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2019), dikutip dari Kompas.com.
"Misal saya punya CSR. Saya punya les Inggris gratis muridnya sudah ribuan. Kalau saya cuma jadi pengusaha, yang bisa saya bantu cuma ribuan saja."
"Kalau saya bisa masuk politik, yang bisa saya bantu ya kalau di Solo 600.000 orang melalui kebijakan saya," kata dia.
Sebagai bentuk keseriusannya untuk maju di Pilkada Solo 2020, Gibran pun menyerahkan beberapa bisnis kepada adiknya, Kaesang Pangarep.
• Resmi Gandeng Paundra Cucu Bung Karno Dampingi Gibran di Pilkada Solo, Gerindra: Beliau Siap
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bobby Nasution Akan Ikut Pilkada 2020, Elite PKS: Kesan Nepotisme Dapat Rusak Citra Jokowi dan Menantu Jokowi Masuk Politik, Bobby Nasution Daftar Jadi Cawalkot Medan, Soetarto: Ikuti Mekanisme