Tanya Alasan Politikus PDIP Ngadu ke Tito soal FPI, Haikal Hassan: Tracking yang FPI Lakukan di Aceh
Haikal Hassan tampak emosional saat mengungkit jasa Front Pembela Islam (FPI) saat membantu pemerintah.
"Sampai sekarang orang Aceh boleh ditanya semua, siapa yang mengangkat mayat itu semua?," imbuh dia.
Lebih lanjut, Haikal Hassan menyinggung nama Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, serta Politisi PDI Perjuangan, Kapitra Ampera.
"Apa pemerintah? Tepat apa yang dikatakan oleh Pak Fadli Zon dan Pak Kapitra yang salah duduk," ucapnya bercanda.
• Bahas Perpanjangan Izin FPI, Rocky Gerung Sebut Ormas Harus Berbeda dari Negara: Kalau Sama Orneg
"Mestinya di sini kali pak duduknya," sambung Haikal Hassan.
Menurut dia, pemerintah seharusnya berterimakasih pada FPI.
Bukan justru mempersulit FPI memperpanjang izin organisasi.
"Pemerintah itu mesti berterimakasih gitu dong," ucap dia.
"Ini menjadi gaduh kenapa? Karena banyak yang ikut bersuara tapi enggak paham."
Simak video berikut ini menit 2.10:
FPI Ditolak
Pegiat Media Sosial, Permadi Arya atau lebih dikenal dengan nama Abu Janda mengungkapkan penjelasannya mengapa ada penolakan dari masyarakat terhadap organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI).
Abu Janda mengatakan yang menjadi pemicu sentimen masyarakat terhadap FPI adalah rekam jejak digital FPI yang tersebar di internet.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube kompastv, Senin (2/12/2019), mulanya Abu Janda bercerita bagaimana dirinya melihat warga net menilai FPI dari video dan berita tentang FPI yang tersebar di internet.
"Sebagai pegiat media sosial, yang aku lihat ini memang netizen lebih bereaksi kepada jejak digitalnya FPI," jelas Abu Janda.
Video yang dimaksud oleh Abu Janda adalah rekaman-rekaman yang menunjukkan aksi FPI yang menunjukkan perbuatan intoleran seperti sweeping tempat-tempat ibadah, lalu sweeping warung yang dilakukan saat bulan puasa.
• Bahas Perpanjangan Izin FPI, Rocky Gerung Sebut Ormas Harus Berbeda dari Negara: Kalau Sama Orneg