Andre Rosiade Yakini Ada 'Bobrok' Lain di BUMN: Kasus Garuda Ini Hanya seperti Puncak Gunung Es
Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade berkomentar terkait kasus penyelundupan kendaraan mewah di pesawat milik Garuda.
TRIBUNPAPUA.COM - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menilai terkait kasus penyelundupan kendaraan mewah di pesawat milik Garuda Indonesia ibarat puncak gunung es.
Andre meminta Menteri BUMN Erick Thohir mengevaluasi perusahaan BUMN lainnya.
• Ini 4 Nama Direksi Garuda Indonesia yang Diberhentikan, Buntut Kasus Penyelundupan Harley
"Kan masih banyak, (kasus) Garuda ini hanya seperti puncak gunung es saja. Masih banyak BUMN lain yang perlu diteliti," kata Andre di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Dia pun mencontohkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera yang tengah menghadapi masalah keuangan.
Andre menyebut, persoalan di tubuh Jiwasraya dan Bumiputera ini juga mesti jadi fokus Erick.
"Saya rasa Jiwasraya ini yang segera harus kita evaluasi bersama. Lalu Bumiputera juga. Dua hal ini yang harus kita evaluasi bersama, segera diberikan tindakan yang tegas," ujar dia.
"Saya juga sudah mendorong hal ini dan alhamdulillah Pak Erick sudah membawa kasus ini ke Kejaksaan Agung. Makanya kita tunggu ini hasil laporannya seperti apa, karena ini mega skandal puluhan triliun," ucap Andre.
Selanjutnya, Andre berharap Erick melakukan pembersihan total di seluruh perusahaan BUMN pada enam bulan pertama kerja.
Ia mengatakan, Komisi VI DPR yang membidangi urusan BUMN bakal mendukung langkah tegas Erick.
"Harapan kita Pak Erick bongkar semua seluruh kasus yang ada. Kalau bisa enam bulan pertama kita bersih-bersih dulu lah. Yang punya masalah Pak Erick sikat semua. Insya Allah Komisi VI kalau melihat komitmen Pak Erick seperti ini kita siap dukung," kata Andre.
• Mengadu ke Erick Thohir soal Tingkah Ari Askhara, Awak Kabin Garuda: Sudah Delapan Orang Diopname
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir akan merombak total jajaran direksi PT Garuda Indonesia setelah kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda lipat mewah Brompton di pesawat Airbus A330-900 Neo.
Tak hanya mencopot Ari Askhara dari kursi direktur utama, sejumlah direksi maskapai pelat merah itu akan diganti jika memang ikut terlibat.
"Kalau memang kotor, ya kita bongkarlah. Ini kan amanah," ujar Erick Thohir seusai peresmian Jalan Tol Kunciran-Serpong di Tangerang Selatan, Jumat (6/12/2019).
"Pak presiden sudah buat statement yang cukup terbuka bahwa bongkar total manajemen BUMN selama itu tidak benar," kata dia.
Kasus Garuda kata Said Didu
Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu menyebut mantan Direktur Utama (Dirut Garuda), Ari Askhara sebagai penikmat jabatan.
Said Didu juga menyebut Ari Askhara diistimewakan oleh mantan Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Ia pun mencurigai Ari Askhara masuk di Garuda karena unsur 'titipan'.
Namun, diketahui kini Ari Askhara telah diberhentikan dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Garuda seusai ketahuan menyelundupkan spare part motor Harley Davidson.
• 6 Hal yang Buat Awak Kabin Garuda Zaenal Muttaqin Geram ke Ari Askhara: Kepemimpinannya Jadi Musibah
Hal itu disampaikannya melalui tayangan YouTube KOMPASTV, Jumat (6/12/2019).
Mulanya, Said Didu mengungkapkan tiga hal yang menjadi masalah utama di Garuda.
Said Didu bahkan menyebut Ari Askhara sebagai penikmat jabatan.
"Jadi yang terjadi di Garuda itu adalah suatu seleksi yang kurang prudent, kedua karakter Pak Arinya sendiri yang istilah saya penikmat jabatan," kata Said Didu.
"Yang ketiga good governance itu tidak jalan."
Lantas, Said Didu menyebut Ari Askhari memiliki keiistimewaan di BUMN.
Sebab, menurutnya karier Ari Askhari melesat secara cepat dalam waktu yang terbilang singkat.

"Pak Ari ini agak istimewa loh di BUMN, tahun 2014 baru masuk BUMN langsung direksi," kata Said Didu.
"Ini biasa tapi dalam waktu 4 tahun dia (Ari Askhara) 5 kali pindah menjadi direksi dan terakhir menjadi Dirut Garuda, berarti rata-ratanya 8 bulan."
Terkait hal itu, Said Didu pun menyinggung Menteri BUMN periode sebelumnya, Rini Soemarno.
• Said Didu Sebut Dunia Internasional Tertawa soal Kasus Mantan Dirut Garuda Ari Askhara: Memalukan

Ia menyebut Ari Askhara cukup diistimewakan oleh Rini Soemarno.
"Jadi menurut saya orang ini agak diistimewakan oleh menteri sebelumnya," kata Said Didu.
Tak hanya sebagai penikmat jabatan dan orang yang diistimewakan, Ari Askhara disebutnya juga merupakan 'Orang titipan' di BUMN.
"Dan biasanya orang yang diistimewakan di sini adalah orang yang ada titipan yang kuat," kata dia.
Ucapan Said Didu itu pun menimbulkan pertanyaan sang presenter.
"Anda mau bilang ini titipan Bu Rini?," tanya presenter.
"Saya juga enggak tahu, siapa tahu Bu Rini juga dapat titipan."
Sekali lagi, Said Didu menyebut Ari Askhara sebagai penikmat jabatan.
• Bandingkan Langkah Erick Thohir dan Rini Soemarno, Said Didu: Berbeda antara Keduanya
"Saya kalau orang sudah jadi penikmat jabatan itu sudah masuk pintu jalan sesat, itu istilah saya," ujar dia,
"Hari ini kita lihat persis bahwa dia (Ari Askhara) betul-betul penikmat jabatan."
Lantas, Said Didu memberi contoh perilaku Ari Askhara yang disebutnya sebagai penikmat jabatan.
"Lihat pada saat hari ulang tahun proklamasi jadi Bung Karno dia (Ari Askhara)," ujar Said Didu.
"Pas turun dari pesawat kemarin disambut kawan-kawannya pakai moge , jadi penikmat betul."
Simak video berikut ini menit 4.33:
Doa Awak Kabin Terkabul
Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Mutaqqin mengaku lega setelah mengetahui kabar Ari Askhara dicopot dari jabatan.
Diketahui, Ari Askhara dicopot dari jabatan Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia setelah ketahuan menyelundupkan spare part motor Harley Davidson dalam pesawat.
Terkait hal itu, Zaenal Mutaqqin pun mengaku bersyukur dan sangat mengapresiasi tindakan Menteri BUMN Erick Thohir.
Bahkan, melalui tayangan YouTube Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Jumat (/8/2019), Zaenal terang-terangan mengungkap perilaku Ari Askhari pada para awak kabin.
Menurut Zaenal, pemecatan terhadap Ari Askhara merupakan doa para kabin Garuda yang akhirnya terkabul.
"Apa yang menjadi teman-teman pada Pak Erick Thohir mengumumkan pencopotan direktur utama Garuda, saya rasa doa kita dikabulkan oleh Allah SWT," ucap Zaenal.
• Alasan Industri Pariwisata Gembira Ari Askhara Dipecat dari Dirut Garuda oleh Erick Thohir
Selama ini, Zaenal dan rekan-rekan awak kabin Garuda tak kuasa memprotes kebijakan Ari Askhara yang dinilainya merugikan.
"Karena teman-teman kita tidak mampu melakukan gerakan atau penolakan terhadap kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan kita sebagai awak kabin," jelas Zaenal.
Hal itu lah yang menyebabkan IKAGI akhirnya mengirimkan bunga ke Kementerian BUMN.
Karangan bunga tersebut menjadi wujud terimakasih mereka pada Erick Thohir yang memecat Ari Askhara.
"Sehingga luapan emosi ini muncul dengan ungkapan, ekspresi melalui karangan bunga yang dikirimkan ke Kementerian BUMN," ucap dia.
Lebih lanjut, Zaenal menyebut eks Dirut Garuda itu kerap membuat kebijakan yang merugikan awak kabin.
"Jadi hal-hal yang memang selama ini, kami sebagai awak kabin menahan diri untuk mengikuti aturan-aturan yang dikeluarkan tanpa melihat keadaan dan kondisi kita sebagai awak kabin," ujar Zaenal.
(Kompas.com/ Tsarina Maharani) (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anggota Komisi VI DPR: Kasus Garuda seperti Puncak Gunung Es, BUMN Lain Harus Diteliti dan Tribunwow.com dengan judul Bahas Pemecatan Ari Askhara, Said Didu Singgung Nama Rini Soemarno: Siapa Tahu Dapat Titipan