ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Reaksi Donald Trump Diundang Pidato oleh DPR AS seusai Dimakzulkan, Singgung soal 'Upaya Kudeta'

Presiden Donald Trump memberikan jawaban atas undangan DPR AS yang memintanya menyampaikan Pidato Kenegaraan pada 4 Februari 2020 mendatang.

instagram/realdonaldtrump
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump 

TRIBUNPAPUA.COM - Presiden Donald Trump memberikan jawaban atas undangan DPR AS yang memintanya menyampaikan Pidato Kenegaraan pada 4 Februari 2020 mendatang.

Undangan yang disampaikan ketuanya, Nancy Pelosi, terjadi setelah Trump dimakzulkan dalam sidang paripurna yang berlangsung Rabu (18/12/2019).

Soal Dampak Pemakzulan Donald Trump ke Indonesia, Sri Mulyani: Kewaspadaan Harus Kita Tingkatkan

Sebelumnya dalam surat sepanjang tiga paragraf, Pelosi membuka undangannya dengan tiga pilar penting dalam Konstitusi AS: Eksekutif, Legislatif, Yudikatif.

Dia menekankan "pembagian kekuasaan" itu mempunyai kewenangan yang setara, dan berfungsi memberikan pengawasan satu sama lain.

"Dalam semangat menghormati Konstitusi AS, saya mengundang Anda memberikan Pidato Kenegaraan sebelum Sidang Paripurna Kongres pada 4 Februari 2020," tulis Nancy Pelosi.

"Presiden Donald Trump bakal menerima undangan dari Ketua DPR AS," tegas juru bicara Gedung Putih, Hogan Gidley, dilansir AFP Jumat (20/12/2019).

Pada pidato tahun ini, Pelosi nampak seperti mengejek Trump dengan melakukan gestur tangan yang diinterpretasikan sebagai sarkasme.

Politisi Demokrat berusia 79 tahun itu berdiri di tengah tepuk tangan, mengatupkan dua tangannya, dan menunjuk langsung ke arah Trump.

Donald Trump Dimakzulkan oleh DPR AS, Sri Mulyani Sebut Indonesia Harus Waspada

Undangan pidato itu terjadi setelah Trump dimakzulkan atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan, dan menghalangi penyelidikan Kongres.

Pada malam sebelumnya, presiden dari Partai Republik tersebut mengirim surat sepanjang enam halaman penuh kemarahan ke Pelosi.

Dalam suratnya, suami Melania itu menyebut pemakzulan yang digeber DPR AS yang dikuasai Demokrat adalah "upaya kudeta".

Dia juga menyatakan usaha agar dia dimakzulkan merupakan "pernyataan perang terbuka terhadap demokrasi AS".

Tetapi dalam konferensi pers seusai sidang pemakzulan Rabu, Pelosi menjelaskan sang presiden tidak memberikan mereka pilihan.

Dia menegaskan Trump sudah "memberikan ancaman" sejak melakukan percakapan telepon dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada 25 Juli lalu.

Dalam pembicaraan telepon itu, Trump disebut menekan Zelensky agar menyelidiki Joe Biden, calon rivalnya di Pilpres AS 2020.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved