Viral di FB, King Kobra 3 Meter Jatuh dari Pohon saat Santap Ular Lain, Saksi: Jadi Tontonan Warga
Sebuah foto beredar luas di media sosial Facebook, memperlihatkan seekor ular king kobra jatuh dari pohon di kawasan Cadas Pangeran.
TRIBUNPAPUA.COM - Sebuah foto beredar luas di media sosial Facebook, memperlihatkan seekor ular king kobra jatuh dari pohon di kawasan Cadas Pangeran.
Tepatnya di Jalan Raya Bandung-Cirebon, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
• Panji Petualang Ungkap Alasan Bisa Dekat dengan King Kobra, Tukul dan Luna Maya Pilih Menjauh
Dalam dua foto yang diunggah pemilik akun RobetCoy pada Sabtu (21/12/2019) pukul 17.19 WIB itu, terlihat ular king kobra berukuran kecil tengah dimakan ular king kobra berukuran lebih besar.
Dalam foto lainnya, warga tampak berkerumun dan dua warga lainnya mengamankan kedua ular king kobra tersebut.
Peristiwa itu dibenarkan salah seorang pemilik warung kopi di sekitar kawasan Cadas Pangeran bernama Osel (30).
Osel mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah hujan lebat mengguyur kawasan Cadas Pangeran, Kecamatan Pamulihan.
"Setelah hujan lebat itu, ada ular jatuh dari pohon itu. Jatuh ke jalan, untungnya arus lalu lintas lagi sepi," ujar Osel kepada Kompas.com di warung miliknya, Senin (23/12/2019) siang.
Osel menuturkan, ular jenis king kobra tersebut kemudian diamankan oleh warga yang kebetulan lewat di jalur Cadas Pangeran.
• Kisah Iin Ratu Ular yang Pelihara Ratusan Ular dari Kobra hingga Piton, Akui Sudah Sering Digigit
"Nggak tahu juga orangnya, sepertinya dia pawang ular. Yang pasti dua ular itu langsung dia bawa. Nggak tahu juga sekarang ada di mana," tutur Osel.
Yang pasti, kata Osel, kejadian tersebut sempat menghebohkan warga, khususnya mereka yang saat itu tengah menempuh perjalanan dari Bandung menuju Cirebon ataupun sebaliknya.
"Iya, yang pasti jadi tontonan warga, lumayan ramai juga waktu itu, karena hujan juga udah reda," sebut Osel.
Osel menambahkan, ular king kobra besar berukuran lebih dari 3 meter.
Sedangkan ular satunya memiliki panjang sekitar 1 meter.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Sumedang Iptu Dedi Juhana mengatakan, pihaknya tidak menerima adanya laporan kejadian tersebut.
"Tidak ada masuk informasi ke kami, dari unit lalu lintas juga tidak ada," kata Dedi kepada Kompas.com di Mapolres Sumedang, Senin.
Kata Panji Petualang
Pecinta reptil Panji Petualang buka suara soal banyaknya kemunculan anak ular kobra di beberapa daerah, termasuk di Citayam, Bogor.
Menurut Panji Petualang, munculnya banyak anakan kobra ini dikarenakan akhir tahun ini sedang musimnya.
• Atraksi Berujung Maut, Seorang Pemuda Tewas Diduga Kena Gigit Ular Kobra
"Jadi kemarin di beberapa daerah diteror sama kobra anakan, sebenarnya bukan teror ya, memang musimnya," jelas Panji Petualang dilansir dari Youtube MALAM MALAM NET. Sabtu (14/12/2019).
Menurut Panji Petualang, saat ini memang musimnya anak-anak ular keluar.
"Di akhir tahun begini memang musimnya mereka menetas dan biasanya masal keluarnya, karena sekali bertelur memang banyak," beber Panji Petualang.
Hal itu tentu bukan tanpa sebab, mengapa anak-anak ular itu ditemukan di sekitar rumah warga.
Hal itu dikarenakan para ular itu sudah tidak memiliki habitat yang jadi tempat tinggal mereka.
"Nah yang jadi faktor atau penyebabnya yakni kerusakan habitat. Dulunya sawah, kebun, hutan, digusur jadi pemukiman, akhirnya mau ular menyesuaikan untuk tinggal di area sekitar manusia, karena tidak punya habitat lagi, ekosistemnya hilang," jelas Panji Petualang lagi.
"Emang ekosistem dia di mana?," tanya Dita.
"Di sawah harusnya, karena kobra itu adalah jenis ular yang habitatnya tidak jauh dari tempat tinggal manusia," ungkap Panji Petualang.
"Terus kenapa dia tinggal di selokan sekarang? Kan nggak kayak sawah," tanya Dita lagi penasaran.
"Kan sekarang sawahnya sudah jadi rumah," kata Panji Petualang.
"Oh iya juga ya," ujar Dita.
• Zookeeper Ini Kaget Diterkam 2 Harimau yang Dibesarkannya sejak Bayi, Saksi Lihat Detik-detiknya
Meski ukurannya masih kecil, kata Panji Petualang, ular-ular ini ternyata sudah memiliki bisa.
"Anak-anak ular ini sejak baru menetas sudah berbisa, ular kecil ini masih belajar bertahan, masih belajar apa yang harus digigit, apa yang bukan," kata dia.
Kemudian Dita mengonfirmasi adanya informasi bahwa pertolongan pertama jika digigit ular yakni dengan menyedot bisanya dengan mulut lalu dibuang.
Hal itu rupanya sangat tidak disarankan oleh Panji Petualang karena berbahaya.
"Itu sebenarnya tidak boleh, karena pas kita sedot bisa masuk ke tenggorokan, terus kalau ada sariawan atau radang, itu bisa bikin infeksi tenggorokan malah lebih bahaya," jelas Panji Petualang lagi.
"Terus kalau udah digigit gimana?," tanya Dita lagi.
"Harus di-gif, kalau misalnya orang patah tulang kan gak boleh gerak biar gak geser ke mana-mana, itu sama (kalau digigit ular) diimobilisasi namanya, jadi kalau manusia itu harus digif, jangan sampai banyak bergerak. Karena semakin banyak bergerak bisa membuat bisanya makin menyebar ke mana-mana," beber Panji Petualang.
"Terus nanti ngeluarin bisanya gimana?," tanya Dita penasaran.
"Nah bisa itu, akan netral sendiri kalau fasenya tidak sistemik, tapi fasenya lokal itu malah bisa sembuh sendiri justru tanpa harus pakai serum," kata Panji Petualang.
Seperti diwartakan sebelumnya, di Perumahan Citayam Village, Ragajaya, Kecamatan Bojonggededitemukan puluhan anakan kobra di sekita rumah warga.
Bahkan terbaru, hari ini, Sabtu (14/12/2019), kembali menemukan satu ekor anak ular kobra.
• Nyawa Puluhan Orang Hilang, Begini Rasanya Sakit Disengat Tawon Vespa: Seperti Dipukul Pakai Palu
Satu ekor anak ular kobra itu berhasil ditemukan oleh warga yang melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan sekaligus melakukan penyisiran pencarian induk ular kobra.
Petugas keamanan Perumahan Citayam Village, Anwar (Away) menjelaskan bahwa anak ular kobra itu ditemukan saat warga melakukan patroli keliling.
"Tadi pas kebetulan patroli, warga menemukan ular dan lapor ke saya. Kemudian langsung saya tangkap dan amankan," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com.
Anwar mengaku bahwa satu ekor anak ular kobra iti ditangkapnya di Blok H-I 1 Perumahan Citayam Village.
"Di Blok H - I 1, Saya tangkap menggunakan kayu yang ada di lokasi," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, total penemuan anak ular kobra di Perumahan Citayam Village jumlahnya mencapai 17 ekor.
Kata Camat Bojonggede
Puluhan ular kobra yang masuk ke pemukiman membuat heboh warga di Perumahan Royal Citayam, Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Camat Bojonggede Jajang Dace Hatomi mengatakan bahwa di lokai itu, sebelum adanya perumahan merupakan kebun dan juga pesawahan.
"Itu dulunya sawah, kebun basah. Masih ada kebunnya di sebelahnya," kata Dace Hatomi saat ditemui TribunnewsBogor.com di Cibinong, Jumat (13/12/2019) sore.
Dia mengatakan bahwa habitat ular kobra yang terganggu menjadi dugaan kuat jadi penyebab munculnya puluhan ular tersebut.
Dia juga mengaku bahwa kejadian yang heboh ini pertama kali di Bojonggede.
"Saya baru tahu sekarang (muncul ular kobra). Sekarang kita berpikir positif saja, kalau habitat hewan terganggu, pasti ke permukiman, jangankan ular, gajah aja kalau habitatnya terganggu, kepemukiman penduduk," kata Dace.
Dia menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan demi meminimalisir ular kobra datang ke pemukiman.
"Kita harus hidup bersih dan sehat. Coba kalau bersih tidak naruh barang sembarangan. Saya pernah lihat ternak ular itu pakai genteng. Kalau genteng ditumpuk-tumpukin gitu, jadi sarang ular, nyamuk, kecoa, tikus," ungkapnya.
(Kompas.com/ Kontributor Sumedang, Aam Aminullah)(TribunnewsBogor.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Ular King Kobra Jatuh dari Pohon di Jalan Cadas Pangeran Sumedang" dan di tribunnewsbogor.com dengan judul Teror Anak Ular Kobra di Citayam Bogor, Panji Petualang : Memang Sedang Musimnya Menetas