ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengasuh PAUD Tersangka Kelalaian Kasus Bayi Tanpa Kepala, Keluarga Tak Percaya: Motif Kami Berbeda

Guru pengasuh PAUD Jannatul Athfaal di Samarinda, Kalimantan Timur, mengaku pasrah setelah ditetapkan sebagai tersangka.

(KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON)
Ayah Yusuf, Bambang Sulistio saat diwawancarai Kompas.com di kediamannya, Gunung Lingai, Samarinda, Sabtu (14/1/2020). 

Hingga pada Minggu (8/12/2019), ditemukan jasad tanpa kepala di anak sungai Jalan Antasari yang adalah Yusuf sebagaimana hasil DNA polisi.

Yanti sudah menjadi pengasuh di PAUD itu selama dua tahun empat bulan. Sementara Marlina sudah 10 tahun, sejak usianya 16 tahun.

Kejadian ini yang pertama bagi keduanya selama menjalani profesi sebagai pengasuh anak.

"Saat kejadian itu memang kami dua yang piket," kata Yanti.

Yanti menyesali perbuatannya karena lalai menjaga Yusuf. Begitu juga Marlina.

"Kami lalai karena kan waktu itu kami piket," jelasnya.

Kini keduanya siap mengikuti proses hukum dan akan didampingi pengacara, juga dukungan dari guru-guru lain di PAUD.

Viral Balita Terjebak di Celah Jembatan, Jatuh saat Dibonceng Ibunya Pakai Sepeda Motor

Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda Muhammad Ridwan mengatakan, keduanya dikenakan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan nyawa orang meninggal. Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara.

"Sejauh yang kami simpulkan, Yusuf meninggal karena tercebur ke parit. Tidak ada tindak pidana. Jadi kami menyimpulkan ada kelalaian dari pihak PAUD," ungkap Ridwan.

Kedua tersangka, kata Ridwan, akan diperiksa lebih lanjut selama 24 jam untuk memutuskan apakah dilakukan penahanan atau tidak.

Orangtua Tak Percaya

Orangtua dari Yusuf Achmad Ghazali (4) yang mayatnya ditemukan tanpa kepala, Bambang Sulistio dan Melisari, belum percaya sepenuhnya dengan penjelasan polisi soal penyebab kematian anaknya. Mereka masih menduga anaknya tewas akibat tindak kejahatan.

"Sebenarnya kami tidak terlalu senang. Mudahan di tahap penyidikan semua fakta yang terpendam bisa terungkap. Para penyidik tentu punya trik," kata Bambang, Selasa (22/1/2020) malam.

Menurut Bambang, tidak mungkin anaknya jatuh ke selokan dan terbawa arus dari PAUD Jannatul Athfaal di Jalan Wahab Syahranie ke anak sungai di Jalan Antasari, Samarinda, Kalimantan Timur, yang jaraknya mencapai empat kilometer.

Tak Hanya Tas Rp 30 Juta, Billy Kembali Dapat Kado Mewah dari Nikita Mirzani: Bersyukur, Ini Bonus

Apalagi, katanya, saluran drainase yang terhubung dari lokasi hilang Yusuf ke lokasi penemuan menemui banyak hambatan. 

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved