Mahasiswa Indonesia di Wuhan Sampaikan Kondisi Terbaru Mereka, Tunjukkan Stok Logistik di Asrama
Satu mahasiswa yang bersekolah di Universitas Nasional Shengsi Shui, Wuhan, tersebut memaparkan kondisi terkini yang mereka alami.
Untuk diketahui, Wuhan dikenal sebagai kota pelajar dengan puluhan universitas yang menerima mahasiwa dari berbagai penjuru dunia.
Dilansir TribunWow.com dari wawancara eksklusif wartawan Tribun Network, Gita Irawan, awalnya viral pesan aplikasi Whatsapp milik Eros tentang pemberitaan terkait Virus Corona.
Menurut Eros, ada sejumlah hal yang harus diluruskan dari pemberitaan yang beredar agar masyarakat tidak panik.
Awalnya, Eros menjelaskan mahasiswa asing saat ini hanya dapat mengandalkan suplai makanan dari kampus.
Akibatnya, logistik yang dimiliki para mahasiswa mulai menipis.
"Itu memang bisa dibilang benar karena kita hanya mengandalkan makanan dari kampus," kata Eros, dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Rabu (29/1/2020).
Selain itu, tidak semua toko yang menjual bahan makanan buka setiap saat.
"Sebenarnya kalau kita mau ke toko, bisa, tapi toko yang jual makanan itu hanya buka disaat-saat tertentu, tidak setiap saat," jelasnya.
"Dan tidak semua makanan pokok yang kita butuhkan itu ada. Misalnya beras, sayur, kebanyakan mungkin hanya menjual camilan," tambah Eros.
• Kehidupan Mahasiswa Indonesia di Wuhan Kini, Dipantau Satpam, Lapor Setiap Hari hingga Bisa Keluar
Menurut Eros, jumlah mahasiswa Indonesia di Kota Wuhan adalah 102, sedangkan total mahasiwa Indonesia di Provinsi Hubei adalah 244.
Eros menjelaskan Wuhan sebagai ibu kota Provinsi Hubei adalah titik awal penyebaran virus.
Untuk mencegah penyebaran virus, kota tersebut diisolasi dan perjalanan antarkota dilarang.
Setelah epidemi Virus Corona mulai merebak, isolasi yang diberlakukan meliputi seluruh Provinsi Hubei.
"Jadi di Kota Wuhan ada sekira 11 juta penduduk, di Provinsi Hubei itu ada 60 juta orang. Jadi 60 juta orang itu tidak boleh keluar dari sana," jelas Eros.
Desak Pemerintah Segera Evakuasi