Soal Kasus Bullying yang Berujung Amputasi, Alat Bukti Ditemukan hingga Sekolah Terkena Hukuman
Kasus perundungan siswa SMP di Malang, MS (13), kini telah dinaikkan statusnya dari penyelidikan menjadi tahap penyidikan.
“Kalau tidak segera dilaksanakan, dikhawatirkan jaringan yang mati tersebut akan semakin menjalar,” jelas Taufik.
Keluarga korban saat ini tengah fokus melakukan pendampingan dan pemulihan psikis dari MS.
“Kami berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan psikolog dan pendampingan untuk trauma healing MS,” imbuh Taufik.
• Fadli Zon Tak Sepakat Sinyal Jokowi soal Tak Ingin Pulangkan WNI Teroris: Jangan Memakai Perasaan

Korban Alami Trauma Psikis
Taufik mengatakan, saat ini MS mengalami trauma saat dikunjungi.
Menurutnya, saat ini korban tak mau dikunjungi oleh banyak orang dulu.
“Apalagi ketika dikunjungi orang banyak atau orang yang tidak dikenal.”
“Karena trauma ini, sebenarnya dia tidak mau dikunjungi siapapun,” ujarnya, dikutip dari Suryamalang.com, Rabu (5/2/2020).
Taufik menyebut, MS termasuk anak yang pendiam dan aktif mengikuti kegiatan organisasi di sekolahnya.
“Dia baik sekali dan pendiam. Dia juga aktif di berbagai organisasi sekolah, seperti pramuka, paskibraka, badan dakwah Islam, dan juga ketua kelas,” ungkap dia.
Taufik mewakili keluarga MS berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan.
“Kami tidak menyangka kasus ini akan menjadi kasus nasional. Kami hanya bisa mengucapkan banyak rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kami,” katanya.
Sehingga, ia berharap kasus yang menimpa MS ini tak lagi terjadi pada orang lain.
“Jadikan kasus ini sebagai pelajaran berharga untuk semua pihak, dan jangan sampai terulang kembali.”
“Cukup dia saja yang mengalami perundungan,” jelas Taufik.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (Suryamalang.com/Sarah Elnyora/TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alat Bukti Kasus Bullying Siswa SMP di Malang Ditemukan, Wali Kota Akan Beri Hukuman Pihak Sekolah