ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penjelasan Kemenkes soal Warga Negara China Positif Corona setelah dari Bali

Seorang warga China dikabarkan positif virus corona Wuhan atau Covid-19 dan memiliki riwayat kunjungan ke Bali.

SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
ANTISIPASI VIRUS CORONA - Petugas siaga penuh untuk antisipasi penyebaran virus corona dengan melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 2 kedatangan Internasional Bandara Juanda Surabaya, Kamis (30/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya wilayah kerja bandara Juanda meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. 

TRIBUNPAPUA.COM - Seorang warga China dikabarkan positif virus corona Wuhan atau Covid-19 dan memiliki riwayat kunjungan ke Bali.

Warga China yang hanya diidentifikasikan sebagai Jin ini disebut menaiki maskapai Lion Air dari Wuhan ke Bali pada tanggal 22 Januari 2020 dan terbang dari Bali ke Shanghai menggunakan maskapai Garuda pada tanggal 28 Januari 2020.

Warga China bernama Jin ini kemudian didiagnosis positif virus corona Wuhan pada tanggal 5 Februari 2020.

Proses Pengecekan Virus Corona di Indonesia Jadi Sorotan, Menkes: Enggak Ada yang Ditutup-Tutupi

Menanggapi kabar ini, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto, melalui panggilan telepon dari Natuna, Kamis (13/2/2020) berkata bahwa Kementerian Kesehatan telah menindaklanjuti kabar ini dengan melakukan konfirmasi ke maskapai yang disebutkan.

Rupanya, memang ada dua orang penumpang atas nama Jin yang melaksanakan penerbangan dari Wuhan ke Bali dengan menggunakan Lion Air pada tanggal 22 Januari 2020.

Kedua orang ini adalah satu orang dewasa dan anak-anak.

Sementara itu, pada penerbangan Garuda dari Bali ke Shanghai pada 28 Januari 2020, terdapat enam orang bernama Jin dengan dua di antaranya adalah orang yang sama dengan penumpang Lion Air 22 Januari 2020.

Sebut Belum Adanya Virus Corona di Indonesia Tak Perlu Dipertanyakan, Menkes: Harusnya Bersyukur

Yurianto berkata bahwa rata-rata masa inkubasi virus corona Wuhan di China adalah 10 hari, sehingga jika dihitung mundur sejak diagnosisnya, infeksinya akan jatuh pada tanggal 27-28 Januari 2020.

"Kalau 27 (Januari 2020) berarti dia di indonesia. Kami mencoba melakukan kajian analisa data di provinsi Bali sampai dengan tanggal itu, ternyata kita sudah menerima spesimen pemeriksaan virus itu sebanyak 14 orang sampai tanggal itu, 2 WNI dan sisanya WNA. Hasilnya semua negatif," ujar Yurianto.

Selain spesimen, Kemenkes juga melihat data influenza like ilnness pada periode tersebut dan tidak menemukan fluktuasi.

Selain itu, survei pneumonia berat juga menunjukkan tidak adanya perubahan angka.

Menkes Buka Suara soal Ahli Harvard Sebut Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi: Itu Menghina

"Sehingga ada kemungkinan bahwa seandainya 27 itu adalah variabel kemungkinan masuknya virus, maka sepertinya enggak mendukung situasi Bali untuk (Jin) terinfeksi," ujar Yurianto.

Sementara itu, jika infeksi terjadi pada tanggal 28 Januari 2020, maka pada saat itu Jin sedang berada di Shanghai. Kemenkes pun menduga kuat bahwa Jin tertular virus corona di Shanghai.

Meski demikian, Kemenkes tetap melakukan pelacakan di imigrasi, apa saja aktivitas Jin selama Indonesia.

Pelacakan tidak hanya dilakukan pada tanggal 22-28 Januari saja, tetapi dari tanggal 12 sampai 28 Januari 2020.

Indonesia Masih Negatif Virus Corona, WHO Beri Peringatan

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved