Kapolres yang Berlutut ke Warga yang Sedang Marah Naik Pangkat Luar Biasa: Selamatkan Nyawa Orang
Iptu Akbar, mantan Kepala Polsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
TRIBUNPAPUA.COM - Iptu Akbar, mantan Kepala Polsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
Dia langsung menjadi Komisaris Polisi (Kompol) sebagai penghargaan setelah bersimpuh di hadapan masyarakat untuk menyelamatkan nyawa penambang liar yang hendak diamuk massa.
• Aksi Heroik Anggota TNI Selamatkan Penumpang Kapal yang Jatuh, Lepas Baju Dinas lalu Loncat ke Laut
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, saat ini Akbar telah berpangkat telah bertugas sebagai Pamen Biro SDM Polda Sulsel.
Akbar sempat mendapat kenaikan pangkat dari Iptu senior menjadi AKP pada Januari 2020.
Namun hanya sebentar pangkat AKP yang disandangnya, Akbar pun langsung dinaikkan pangkatnya menjadi Kompol.
“Pangkat Akbar kemudian dinaikkan satu tingkat menjadi Kompol sebagai penghargaan karena rela bersimpuh di depan masyarakat untuk menyelamatkan nyawa orang. Itu sebagai apresiasi yang diberikan kepada Akbar,” kata Ibrahim, Jumat (14/2/2020).
“Penghargaan itu diberikan sebagai motivasi kepada jajaran yang lainnya, agar menjalankan tugasnya dengan baik agar bisa juga mendapat kenaikan pangkat,” sambungnya.
Ibrahim mengungkapkan, saat Akbar menjabat sebagai Kapolsek Cempa sudah berpangkat Iptu senior.
Pada saat itu pula, Akbar sebenarnya sudah mengajukan kenaikan pangkat menjadi AKP untuk penyetaraan jabatan sebagai Kapolsek di jajaran Polres Pinrang.
• Aksi Heroik Polisi di NTT Selamatkan Bayi 9 Bulan yang Tercebur ke Laut, Begini Kronologinya
Sosok Akbar sempat viral setelah terekam meredam amarah massa yang datang dengan membawa senjata tajam.
Saat itu, massa menggelar aksi menolak tambang ilegal di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Saat itu warga tersulut emosi," kata Akbar saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2019).
Menurut Akbar, pada saat itu massa sudah memukuli korban yang merupakan pekerja di tambang.
Saat suasana semakin memanas, sejumlah warga lain mengejar pekerja dan menghunuskan golok dan parang.
"Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan golok. Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban," kata Akbar.
Emosi warga akhirnya mereda melihat seorang Kapolsek bersimpuh dan memohon agar tidak melakukan aksi anarkistis.
Akbar merapatkan kedua telapak tangannya hingga sejajar dengan wajah dan memohon agar massa tidak melukai pekerja tambang yang sudah jatuh terkapar.
Akbar merupakan sosok yang cukup disegani oleh warga Pinrang. Ia lebih dikenal sebagai polisi yang ramah.
• Viral Kapolsek Berlutut, Ternyata Sosok yang Dilindungi Iptu Akbar adalah Preman, Ini Kronologinya
Videonya Viral
Video yang menayangkan aksi heroik seorang polisi menjadi viral di media sosial.
Polisi tersebut ialah Iptu Akbar yang merupakan Kapolsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Dia terekam kamera warga saat meredam amarah massa yang datang dengan membawa senjata tajam
Saat itu, massa menggelar aksi menolak tambang ilegal di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Saat itu, puluhan warga menolak tambang ilegal, dilakukan dengan aksi demo. Saat itu warga tersulut emosi," kata Akbar saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2019).
Menurut Akbar, pada saat itu massa sudah memukuli korban yang merupakan pekerja di tambang.
Saat suasana semakin memanas, sejumlah warga lain mengejar pekerja dan menghunuskan golok dan parang.
"Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan golok. Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban," kata Akbar.
Akbar merapatkan kedua telapak tangannya hingga sejajar dengan wajah dan memohon agar massa tidak melukai pekerja tambang yang sudah jatuh terkapar.
Akbar merupakan sosok yang cukup disegani oleh warga Pinrang. Ia lebih dikenal sebagai polisi yang ramah.
"Iptu Akbar di kalangan polisi dan warga dikenal sebagai polisi yang berkepribadian baik dan suka menolong," kata Wakapolres Pinrang Kompol Nugraha Pamungkas.
Menurut Nugraha, Iptu Akbar akan diberikan penghargaan karena aksi heroiknya membantu menyelamatkan warga yang nyawanya terancam.
• Viral Kapolsek Berlutut, Ternyata Sosok yang Dilindungi Iptu Akbar adalah Preman, Ini Kronologinya
Penjelasan dan klarifikasi warga Salipolo-Bababinanga
Aliansi Peduli Rakyat Salipolo- Bababinanga dan DAS Saddang Pinrang memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai peristiwa itu.
Menurut Aliansi, berdasarkan fakta lapangan bahwa masyarakat yang melakukan aksi tolak tambang, sebenarnya hanya melakukan pembelaan diri terhadap serangan senjata tajam oleh oknum yang diduga sebagai preman suruhan dari pemilik tambang.
Sebelum demo tersebut, salah seorang warga bernama Hasbullah (55 tahun) mengalami luka tebasan di tangan dan di bagian paha, yang diduga dilakukan oleh preman suruhan.
Tebasan senjata tajam yang diduga dilakukan preman itu menyulut kemarahan warga, sehingga membalas memukul preman tersebut dengan kayu yang mereka bawa.
Preman tersebut mencoba melarikan diri sehingga terjatuh dan dikerumuni oleh warga.
Menurut Aliansi, bukan hanya Iptu Akbar, warga yang berada di lokasi pun juga melerai warga yang lainnya agar tidak melukai oknum preman tersebut.
Adapun, awalnya warga Desa Salipolo mendatangi lokasi tambang untuk menghentikan aktivitas pertambangan.
• Viral Kapolsek Berlutut, Ternyata Sosok yang Dilindungi Iptu Akbar adalah Preman, Ini Kronologinya
Sebab, hingga saat ini wilayah pertambangan masih menjadi polemik dan masih dalam proses peninjauan kembali.
Warga sebenarnya hanya meminta aktivitas pertambangan dihentikan.
Namun, saat tiba di lokasi, warga justru dihadang oleh oknum preman dan diserang dengan senjata tajam.
Berdasarkan fakta lapangan, warga menolak pertambangan bukan hanya karena pertambangan PT Alam Sumber Rezeki (ASR) yang dianggap ilegal.
Menurut warga, pertambangan di daerah aliran sungai (DAS) Saddang dapat merusak lingkungan dan menyebabkan ruang hidup masyarakat terancam.
Hal ini juga dilatarbelakangi warga desa Salipolo, Kecamatan Cempa dan warga Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, yang telah mengalami trauma akibat banjir besar.
(Kompas.com/ Kontributor Makassar, Hendra Cipto/ Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Bersimpuh untuk Selamatkan Nyawa Orang DIganjar Kenaikan Pangkat Luar Biasa" dan "Viral Video Kapolsek Bersimpuh di Hadapan Massa yang Bawa Golok"