ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Indonesia Diragukan Ahli Australia soal Deteksi Virus Corona: Seharusnya Ada Alasan untuk Khawatir

Virus corona hingga Minggu (16/2/2020) pagi hari ini, telah mencapai angka baru kematian.

(Xinhua via SCMP)
Seorang relawan komunitas mengecek suhu tubuh seorang perempuan di Paviliun Yellow Crane di Wuhan, China, pada Jumat (7/2/2020). Wabah virus corona yang mewabah di China sejak Desember 2019 dilaporkan telah membunuh 722 orang. 

TRIBUNPAPUA.COM - Virus corona hingga Minggu (16/2/2020) pagi hari ini, telah mencapai angka baru kematian.

Provinsi Hubei, China melaporkan 139 kematian baru akibat virus corona.

Remaja Tikam Lansia dan Cucunya di Toko, Berawal Berebut Sanitiser untuk Waspadai Virus Corona

Selain itu, terdapat juga kasus baru yang telah dikonfirmasi sebanyak 1.843 kasus, dengan 1.548 kasus di Ibu Kota Wuhan.

Virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China ini telah menyebar ke berbagai negara.

 

Bahkan negara tetangga Indonesia seperti Australia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand dan Kamboja telah dikepung virus mematikan ini.

Namun yang menariknya, Indonesia justru menyatakan jika belum adanya kasus terkait virus corona.

Hal ini tentu menuai perhatian banyak pihak, seperti peneliti dari Harvard serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Setelah kekhawatiran dari WHO, kali ini ahli kesehatan asal Australia ikut mempertanyakan klaim Indonesia terkait tidak adanya warga negara Indonesia yang terinfeksi virus corona.

Seorang Mahasiswa asal Maluku Diduga Terinveksi Virus Corona, Sempat Diisolasi di RS Malaysia

Penjelasan Kemenkes soal Warga Negara China Positif Corona setelah dari Bali

Melansir dari SBS, ahli penyakit menular dari Australia National University (ANU) Profesor Sanjaya Senanayake mengatakan jika Indonesia kemungkinan sudah tercemar virus corona namun tidak terdeteksi.

Terlebih kebiasaan orang Indonesia yang lebih memilih berdiam di rumah ketika sakit daripada harus ke rumah sakit.

"Mungkin itu masalahnya, mereka tidak mendeteksi virus Corona," kata Senanayake.

Ia menuturkan, semua tergantung pada kemampuan layanan kesehatan.

"Ini tergantung dengan kemampuan layanan kesehatan untuk menyaring dan mendeteksi." lanjutnya.

Disisi lain, Chief Medical Officer Australia Brendan Murphy mengaku sangat heran karena tak ada satupun warga negara Indonesia yang dilaporkan terinfeksi virus corona.

Pestanya Dibubarkan karena Virus Corona Mewabah, Pria Ini Guyur Bensin ke Dirinya dan Ancam Polisi

"Seharusnya ada alasan untuk khawatir, mungkin ada kasus yang tak terdeteksi," ujar Brendan.

Ahli Pengendalian Penyakit Menular dari Universitas Sydney Adam Kamradt-Scott mengingatkan jika wabah ini bisa saja masuk dan meningkat melalui para turis.

Penumpang kereta bawah tanah di Shanghai mengenakan masker pada hari pertama kerja, Senin (10/2/2020).
Penumpang kereta bawah tanah di Shanghai mengenakan masker pada hari pertama kerja, Senin (10/2/2020). (Noel Celis/AFP)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved