ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Menkes Terawan Buka Suara soal Doa Bantu Tangkal Virus Corona: Negara Lain Protes, Biarin Aja

Menkes Terawan mengatakan, pemerintah bekerja keras dan selalu berdoa dalam mencegah masuknya virus corona ke Indonesia.

Editor: mohamad yoenus
(KOMPAS.com/ACHMAD NASRUDIN YAHYA)
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto di kantor Kemenko Polhukam, Jumat (7/2/2020). 

TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan, pemerintah bekerja keras dan selalu berdoa dalam mencegah masuknya Virus Corona ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Terawan menanggapi pernyataan sebelumnya yang mengatakan Virus Corona tak masuk ke Indonesia karena doa.

Mulanya seorang wartawan bertanya kepada Menkes, apakah belum ditemukannya Virus Corona yang menginfeksi masyarakat Indonesia benar terjadi karena doa sebagaimana yang disampaikan Terawan sebelumnya.

 

Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Pasien di Singapura: Saya Pikir Saya akan Mati

Terawan lalu menjawab, pemerintah senantiasa bekerja keras dan berdoa serta mengandalkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk mencegah masnya virus tersebut.

"Kita ini negara yang berketuhanan Yang Maha Esa, apapun agamanya selama kita berpegang teguh pada Pancasila, doa itu menjadi hal yang harus utama. Maka namanya ora et labora (berdoa dan berusaha)," ujar Terawan di Gedung Kantor Staf Presiden, Jakarta, Senin (17/2/2020).

"Saya kira itu tetap ada bekerja sambil berdoa. Dan itu sebuah hal yang sangat mulia."

"Negara lain boleh protes biarin aja."

"Ini hak negara kita bahwa kita mengandalkan Yang Maha kuasa," lanjut dia.

Soal Obat Virus Corona, Peneliti akan Manfaatkan Antibodi Pasien Virus Corona yang Sembuh: Ide Bagus

Selain itu, kata Terawan, diperlukan langkah rasional untuk terus mengawasi penyebaran virus berbahaya tersebut.

Ia mengatakan, pemerintah terus menjaga 135 pintu masuk arus penumpang yang berasal dari sejumlah negara yang terdapat kasus Virus Corona.

"Itu yang ingin saya tajamkan. Satu, efisiensi harus dilakukan berdasarkan rasional ilmu kesehatan pada standar WHO," lanjut mantan Kepada RSPAD Gatot Subroto itu.

"Yang kedua, yo berdoa. Nek (kalau) endak berdoa jangan coba-coba andalkan kekuatan sendiri."

Sebelumnya, Terawan mengatakan belum adanya masyarakat di Indonesa yang terinfeksi Virus Corona karena doa.

Foto Satelit Perlihatkan Wuhan Merah Menyala, Ilmuwan Hubungkan dengan Pasien Virus Corona

Update Virus Corona 17 Februari

Jumlah terinfeksi Virus Corona Wuhan atau Covid-19 hingga Senin pagi (17/2/2020) mencapai angka lebih dari 71.000 kasus.

Pada Minggu (16/2/2020), jumlah kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 69.268 dengan jumlah kematian 1.669.

Hari ini, Senin (17/2/2020) jumlah tersebut bertambah menjadi 71.334 dan menewaskan 1.775 orang.

Otoritas kesehatan China Provinsi Hubei mengonfirmasi jumlah kematian terbaru adalah 105 orang dengan penambahan pasien 2.050 orang dalam 24 jam terakhir.

Hingga Sabtu (15/2/2020), Perancis adalah kawasan keempat di luar China yang mengonfirmasi satu kematian akibat Covid-19 di negaranya. Hal ini menyusul Finlandia, Hong Kong, dan Jepang.

Kemarin malam, Minggu (16/2/2020), pemerintah Taiwan mengumumkan pasien yang dirawat karena terinfeksi Virus Corona Wuhan meninggal dunia. Ini menjadikannya sebagai kasus kematian pertama di negara tersebut.

6 Tenaga Medis Tewas karena Virus Corona, Harus Temui Pasien Tanpa Persiapan Lengkap

Dalam konferensi pers, Menteri Kesehatan Chen Shih-chung menyatakan bahwa pasien yang meninggal adalah seorang pria berusia sekitar 60 tahun.

Dilansir Focus Taiwan dan Channel News Asia Minggu (16/2/2020), korban disebut tidak punya riwayat bepergian ke luar negeri baru-baru ini.

Selain itu, pasien yang tidak disebutkan identitasnya itu mengidap diabetes, Hepatitis B, dan tidak diketahui bagaimana dia tertular Virus Corona.

Ada 28 kawasan di luar Hubei, China yang telah mengonfirmasi kasus Covid-19.

Beberapa negara telah mengevakuasi warganya dari Hubei, termasuk Indonesia.

Maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran wabah.

Berikut ini adalah update Virus Corona Wuhan terbaru, Jumat (14/2/2020), berdasarkan data yang dipublikasikan https://www.https://www.worldometers.info/coronavirus info/coronavirus Death Toll and Trends:

Pejabat Korea Utara Ditembak Mati di Pemandian Umum, Dicurigai Terjangkit Virus Corona

  1. China: 70.550 terinfeksi (2.050 kasus baru) dan 1.770 meninggal (105 kematian baru)
  2. Jepang: 416 terinfeksi (2 kasus baru) dan 1 meninggal
  3. Singapura: 75 terinfeksi (3 kasus baru)
  4. Thailand: 34 terinfeksi
  5. Hong Kong: 57 terinfeksi (1 kasus baru) dan 1 meninggal
  6. Korea Selatan: 30 terinfeksi (1 kasus baru)
  7. Malaysia: 22 terinfeksi
  8. Taiwan: 20 terinfeksi (2 kasus baru) dan 1 kematian baru
  9. Jerman: 16 terinfeksi
  10. Vietnam: 16 terinfeksi
  11. Australia: 15 terinfeksi
  12. Amerika Serikat: 15 terinfeksi
  13. Perancis: 12 terinfeksi dan 1 meninggal
  14. Makau: 10 terinfeksi
  15. Inggris: 9 terinfeksi
  16. Uni Emirat Arab: 9 terinfeksi (1 kasus baru)
  17. Kanada: 8 terinfeksi
  18. India: 3 terinfeksi
  19. Filipina : 3 terinfeksi dan 1 meninggal
  20. Italia: 3 terinfeksi
  21. Rusia: 2 terinfeksi
  22. Spanyol: 2 terinfeksi
  23. Mesir: 1 terinfeksi
  24. Nepal: 1 terinfeksi
  25. Sri Lanka: 1 terinfeksi
  26. Finlandia: 1 terinfeksi
  27. Kamboja: 1 terinfeksi
  28. Belgia: 1 terinfeksi
  29. Swedia: 1 terinfeksi

Kabar baiknya, orang yang dinyatakan sembuh dari Virus Corona Wuhan pun terus bertambah.

Bila Minggu (16/2/2020) pagi, tercatat sedikitnya 9.539 orang dinyatakan sembuh dan sehat.

Hari ini (17/2/2020), jumlah pasien yang sembuh melonjak menjadi 11.029 di seluruh dunia.

Menkes Buka Suara soal Ahli Harvard Sebut Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi: Itu Menghina

Temuan baru, plasma darah pasien yang sembuh diduga bisa obati Covid-19

Pejabat kesehatan senior China menyebut jika ada opsi pengobatan bagi pasien COVID-19.
Pejabat tersebut meminta orang yang telah pulih dari COVID-19 untuk menyumbangkan plasma darah mereka.

Alasannya, plasma dari penyintas itu mungkin mengandung protein berharga yang dapat digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi Virus Corona.

Permintaan untuk menyumbangkan plasma darah itu diumumkan setelah perusahaan milik negara, China National Biotec Group menyebut antibodi tersebut membantu merawat 10 pasien yang kritis serta mengurangi peradangan mereka dalam 12 hingga 24 jam

Pendekatan ini menurut ahli cukup logis dan menjanjikan untuk merawat pasien COVID-19 yang parah.

Orang yang baru saja pulih dari COVID-19 masih memiliki antibodi terhadap Virus Corona yang beredar dalam darah mereka.

Menyuntikkan antibodi ke pasien yang sakit secara teoritis dapat membantu pasien melawan infeksi dengan lebih baik.

Dengan kata lain, perawatan ini akan mentransfer kekebalan pasien yang pulih ke pasien yang sakit.

Pendekatan ini menurut Benjamin Cowling, profesor epidemiologi di University of Hong Kong sebelumnya telah digunakan pada pandemi flu.

Namun perlu penelitian lebih, salah satunya untuk mengetahui apakah ada efek samping. (Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim/Gloria Setyvani Putri)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Soal Doa Bantu Tangkal Virus Corona, Menkes: Negara Lain Protes, Biarin Aja dan Update Virus Corona 17 Februari: 1.775 Meninggal dan 71.334 Terinfeksi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved