ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Laporkan Belasan Kematian akibat Virus Corona, Italia Ternyata Abaikan Saran WHO

Diketahui, Italia merupakan negara Eropa pertama yang mengonfirmasi adanya kasus corona.

(AFP/ANDREAS SOLARO)
Warga mengenakan masker wajah guna mengantisipasi penyebaran virus corona saat berjalan melintasi Piazza del Duomo di Milan, Italia, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

Diketahui, Kota Prato memiliki industri tekstil yang besar guna menarik pendatang/turis dari China.

Saat itu belum terkonfirmasi adanya penyebaran Virus Corona di lokasi tersebut.

Kemudian, pada 31 Januari 2020, Pemerintah Italia melarang orang Hong Kong, Makau, dan Taiwan masuk ke negaranya.

Kendati demikian, apa yang dilakukan Pemerintah Italian dengan mengabaikan saran dari WHO menjadi bumerang bagi negara yang terkenal dengan kuliner pasta itu.

Perdana Menteri Italia, Paolo Conte mengungkapkan bahwa jika larangan penerbangan diberlakukan menjadi tidak adil ketika negara-negara asing memberlakukan pembatasan perjalanan.

Ia tetap meyakinkan jika masyarakatnya dapat melakukan perjalanan dengan aman untuk diri mereka sendiri maupun untuk orang lain.

Pakar di China Peringkatkan Kemungkinan Jejak Virus Corona Masih Ada di Tubuh Pasien yang Sembuh

 Menjaga perbatasan

Selain itu, Menteri Kesehatan Italia, Roberto Speranza menyampaikan, mereka sepakat untuk menjaga perbatasan agar tetap terbuka.

Menurutnya, menutup perbatasan akan menjadi tindakan yang tidak proporsional dan tidak efektif pada saat ini.

Akibatnya, salah satu negara Eropa Timur seperti Bulgaria dan beberapa negara lain menangguhkan semua penerbangan dari Milan hingga 27 Maret 2020.

Sementara, negara di Timur Tengah yang terdampak, seperti Iran, Kuwait, dan Yordania menghadapi hambatan total ke Italia.

Pada Senin (24/2/2020), penumpang Italia di pesawat yang tiba dari Roma di Mauritius diminta kembali ke Italia atau penumpang itu harus melakukan karantina selama dua minggu.

Kemudian, Italia juga dijauhi sebagai tujuan penerbangan.

Beberapa negara, seperti Bosnia, Kroasia, Makedonia, Serbia, Irlandia, Seychelles, dan Israel semuanya telah menyarankan agar tidak melakukan perjalanan ke Italia, kecuali ada agenda penting.

Tak hanya itu, Perancis dan Inggris juga melakukan pembatasan penerbangan.

Langkah tersebut mendapatkan protes dari Beijing.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved