KKB Buat Ratusan Warga Tembagapura Ngungsi, Mahfud MD Bahas Keamanan: Pokoknya Menjamin
Mahfud MD mengatakan, pemerintah menjamin keamanan Papua menyusul ribuan warga Distrik Tembagapura pasca-aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, pemerintah menjamin keamanan Papua menyusul ribuan warga Distrik Tembagapura yang mengungsi ke Timika, pasca-aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Konkritnya ada prosedurnya, pokoknya menjamin," ujar Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Mahfud mengatakan, pihak keamanan yang terdiri dari TNI-Polri telah memiliki prosedur tetap (protap) untuk mengamankan Distrik Tembagapura.
• Gugur Ditembak KKB di Papua, Jenazah Serka La Ongge Diterbangkan ke Kampung Halaman
Karena itu, pihaknya menyatakan aparat keamanan akan menyelesaikan situasi di Tembagapura.
"Biar diselesaikan di sana, kan ada protapnya di sana," katanya.
Di sisi lain, kendati rentetan teror terus terjadi, pihaknya tak akan menambah jumlah pasukan guna mengamankan wilayah Tembagapura.
"Engga, tadi rapat endak (tambah pasukan), menyatakan cukup," katanya.
Diberitakan sebelumnya, arus pengungsian warga yang sebelumnya tinggal di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, terus bertambah.
"Perlu diketahui bahwa total warga masyarakat yang telah diturunkan ke Timika dari Distrik Tembagapura sejak 6-9 Maret 2020 sebanyak 1.572 jiwa," ujar Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, melalui rilis, Senin (9/3/2020).
Pada 6 Maret 2020, dari Desa Waa Banti, total 258 jiwa, yang terdiri dari 122 dewasa dan 136 anak–anak diungsikan ke Timika.
Kemudian, pada hari berikutnya, Minggu (8/3/20202), 612 jiwa warga dari Desa Banti dan sekitarnya diungsikan.
Dari total tersebut, 518 jiwa merupakan orang dewasa dan 94 anak–anak.
Waterpauw menyampaikan bahwa mereka tidak mengungsi tapi mereka pergi dari tempat tinggal mereka karena takut ada kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menggangu mereka.
"Mereka punya pengalaman beberapa tahun yang lalu terutama kaum perempuan dan anak–anak, mereka mengalami kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata," kata dia.
Ratusan Warga Pilih Mengungsi