ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Produksi APD Sendiri untuk Perangi Corona, Direktur RS Moewardi Ramai Ditelepon: Saya Ajari Buatnya

RSUD Moewardi Solo memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat (hazardous materials suit) seluruh badan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi - Petugas medis membawa pasien ke dalam ruang isolasi Gedung Pinere RSUP Persahabatan, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan menerima total 31 pasien dengan status dalam pemantauan dan pengawasan berkaitan dengan virus Covid-19 atau virus Corona dan saat ini masih diobservasi secara intensif. 

TRIBUNPAPUA.COM - RSUD Moewardi Solo memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat (hazardous materials suit) seluruh badan.

Kabar ini sudah tersebar di berbagai media massa hingga pihak berbagai rumah sakit di Indonesia menghubungi Direktur RSUD Moewardi Cahyono Hadi untuk minta disuplai.

Daripada menyuplai ke seluruh Indonesia, Cahyono lebih memilih menunjukkan tutorial cara membuat APD sendiri kepada para pihak rumah sakit itu.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini disampaikan Cahyono dalam teleconference YouTube KOMPASTV, Selasa (24/3/2020).

Awalnya, pihak RS Moewardi memang sempat diminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menyuplai APD ke seluruh Jateng.

 

Awal Dokter RSUD dr Soetomo Tertular Virus Corona, Bertemu Pasien Positif yang Bersin Tanpa Masker

Ketika ditaya soal permintaan Ganjar, Cahyono menegaskan pihaknya hanya bisa memproduksi APD secara terbatas.

Meski RS Moewardi sudah melibatkan penjahit langganannya, namun tetap saja produksi maksimal hanya mencapai 300 buah per hari.

"Rumah Sakit Moewardi kan bukan produsen konveksi," tegas Cahyono.

"Memang kita bisa membantu, memperbanyak produksi, dengan melibatkan beberapa penjahit yang sudah menjadi penjahit langganan baju RS Moewardi," terang Cahyono.

"Tapi bagaimana pun juga kapasitasnya mungkin kita masih sekitar 200-300 per hari," imbuhnya.

Cahyono menambahkan, jika nanti akan didistribusikan ke seluruh Jateng, maka ia menyalurkannya melalui Dinas Kesehatan Jateng.

"Kita membantunya hanya lewat Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah,"

Cahyono mengakui banyak rumah sakit yang ingin disuplai APD dari RS Moewardi.

"Memang ada rumah sakit seluruh Indonesia yang telepon saya," kata Cahyono.

Ia lebih memilih untuk membagikan tutorial cara membuat APD sendiri agar rumah sakit bisa mandiri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved