ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Penelitian Sebut Minggu Pertama Gejala Jadi Fase Paling Rawan Penularan Virus Corona

Sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Hong Kong menyatakan, penularan Covid-19 paling cepat terjadi saat minggu pertama gejala muncul.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi Virus Corona Covid-19 

TRIBUNPAPUA.COM - Sebuah hasil penelitian yang dilakukan di Hong Kong menyatakan, penularan Covid-19 paling cepat terjadi saat minggu pertama gejala muncul.

Hal itu dikarenakan beban virus ini lebih tinggi, pada periode ini.

Dilansir Kompas.com, Berdasarkan makalah yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet, para peneliti melakukan uji coba sampel air liur pada 23 pasien terinfeksi Covid-19 di dua rumah sakit di Hong Kong.

Rata-rata pasien berusia 35 hingga 75 tahun.

Hasilnya, beban virus berada pada situasi tertinggi saat tujuh hari pertama setelah gejala muncul lalu menurun secara bertahap, seperti dilansir South China Morning Post, Kamis (26/3/2020).

Bertambah 4, Total Pasien Positif Corona di Papua Capai 7 Orang

"Beban virus di minggu pertama membuat virus bertransmisi dari satu orang ke orang lain dengan mudah sebelum mereka dirawat di rumah sakit," ucap Kelvin To Kai-wang, profesor asosiasi klinis di Departemen Mikrobiologi, University of Hong Kong.

Sejauh ini, virus telah menginfeksi lebih dari 400.000 orang di seluruh dunia dan menyebabkan angka kematian sekitar 16.000 orang.

Virus ini diketahui lebih sering menyerang orang golongan tua dan bisa menetap dalam tubuh manusia selama hampir satu bulan.

Bahkan, dalam sebuah kasus, virus baru terdeteksi 25 hari setelah pasien menunjukkan gejala.

Malaysia Lockdown, Pekerja Migran Indonesia: Kami Tak Takut Covid-19, Takut Virus Kelaparan

To mengatakan ada kemungkinan pasien harus diisolasi untuk waktu yang lebih lama.

"Sepertiga dari pasien kami melepaskan virus setelah 20 hari atau lebih," ujarnya.

Masa isolasi dapat lebih lama

Di China, pasien diisolasi selama 14 hari setelah keluar dari rumah sakit dan 14 hari lagi di rumah mereka masing-masing.

Berbeda dengan di Hong Kong, pasien yang telah keluar dari rumah sakit tidak diizinkan melakukan isolasi mandiri.

Mereka harus tetap dipantau oleh petugas medis untuk melihat progres penyembuhan mereka.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved