ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Dokter Ungkap Alasan Disinfektan Bahaya Jika Disemprot ke Tubuh Manusia: Dia Kedip-kedip Perih Juga

Dokter spesialis paru sekaligus juru bicara RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan mengungkapkan menyemprot cairan disinfektan pada tubuh dapat berbahaya

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Hablul Muttaqin, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). Dewan Masjid Indonesia (DMI) melakukan pencegahan pembersihan ke masjid sebagai salah satu langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19, hal ini dilakukan agar masyarakat dapat terhindar dari virus corona yang penyebarannya diketahui melalui kontak badan atau bersentuhan langsung dengan orang yg sedang terjangkit virus tersebut. 

TRIBUNPAPUA.COM - Dokter spesialis paru sekaligus juru bicara RSUP Persahabatan, dr Erlina Burhan mengungkapkan menyemprot cairan disinfektan pada tubuh dapat jadi berbahaya.

Hal ini jelas karena cairan disinfektan untuk menyemprot benda-benda mati, bukan manusia.

"Disinfektan itu bukan untuk manusia, tapi untuk permukaan benda-benda mati."

"Kita tahu penularan ada yang langsung lewat droplet, orang di sekitarnya kena kalau jarak kurang dari 1 meter, atau lewat kontak tidak langsung," ujar dr Erlina Burhan, dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Senin (30/3/2020).

"Virus yang ada di droplet ada di permukaan meja, kursi, atau yang lainnya, mesti dibersihin, atau tombol lift, tangga, pegangan pintu," jelasnya.

 

Menurutnya, cairan disinfektan ini akan membahayakan jika kena mata atau pun terhirup oleh manusia.

"Itu yang diberi disinfektan, bukan manusia."

Pasien Corona di Palangkaraya Meninggal setelah Dinyatakan Sembuh, Begini Kronologinya

"Itu kalau zat-zat clorin kena mata atau terhirup saluran nafas berbahaya."

"Itu tidak direkomendasikan oleh WHO," ungkapnya.

Tim Penanganan Covid-19, dokter Erlina Burhan dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/3/2020).
Tim Penanganan Covid-19, dokter Erlina Burhan dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/3/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Selain itu, cairan ini juga akan menyebabkan infeksi jika terkena kulit tubuh manusia.

"Itu tidak baik untuk kulit, untuk mata, untuk saluran nafas."

"Orang enggak selalu bisa tahan napas dengan benar, nanti kalau ada di permukaan kelopak mata dia kedip-kedip perih juga," kata dr Erlina Burhan.

 

Ia lalu menyampaikan, masyarakat bisa mencegah penularan virus corona dengan rajin cuci tangan dengan sabun.

"Jadi intinya kalau virus itu di permukaan dan tersentuh oleh kita, yang penting adalah cuci tangan," jelasnya.

Erlina menambahkan, masyarakat juga tak diperbolehkan untuk memegang mata, hidung, dan mulut, sebelum mencuci tangan.

"Satu lagi, jangan suka pegang-pegang mata, hidung, wajah, mulut, itu yang mesti dicegah," imbuhnya.

Statusnya Turun dari PDP menjadi ODP Corona, Dokter Tirta Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Larangan menyemprot cairan disinfektan ke tubuh manusia, juga telah disampaikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) di akun Twitter @WHOIndonesia, Minggu (29/3/2020).

Dalam gambar yang diunggah, WHO menyampaikan, menyemprot alkohol atau klorin pada tubuh manusia, tidak akan membunuh virus yang sudah masuk ke dalam tubuh.

 

Menyemprot bahan-bahan kimia dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir seperti mata dan mulut.

Alkohol dan klorin akan berguna sebagai disinfektan pada permukaan.

Namun, harus digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaannya.

"Indonesia, jgn menyemprot disinfektan langsung ke badan seseorang, karena hal ini bisa membahayakan.

Gunakan disinfektan hanya pd permukaan benda-benda. Ayo #LawanCOVID19 dgn tepat!" tulis WHO Indonesia.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disinfektan Tak Boleh Disemprot ke Tubuh Manusia, Ini Akibatnya jika Terkena Mata hingga Kulit

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved