Virus Corona
Berapa Jumlah Maksimal Kumpulan Orang saat Pandemi Corona? Ini Kata Ilmuwan di AS
Sebetulnya, semua jenis perkumpulan berisiko terhadap penularan Covid-19. Namun, berapa jumlah orang yang bisa disebut sebagai agenda berkumpul?
TRIBUNPAPUA.COM - Pemerintah Indonesia menghimbau warga untuk melakukan physical distancing dan menghindari acara berkumpul selama pandemi Covid-19.
Sebetulnya, semua jenis perkumpulan berisiko terhadap penularan Covid-19. Namun, berapa jumlah orang yang bisa disebut sebagai agenda berkumpul?
Studi baru dari aspek matematika dilakukan oleh sekelompok ilmuwan dari University of Vermont, AS.
Studi ini dilakukan bukan hanya sebagai pencegahan penyebaran virus SARS-CoV-2, namun sebagai upaya nyata dalam pemulihan di kemudian hari.
Penelitian ini dimuat dalam jurnal arXiv.org pada 12 Maret 2020.
• 71 Pengunjung Hotel di Batam Diamankan Polisi karena Asyik Dugem saat Wabah Virus Corona
Para peneliti menggunakan rumus matematika untuk mengetahui jumlah orang yang bisa dianggap sebagai “berkumpul” selama masa pandemi Covid-19.
Model yang mereka ambil memasukkan konsep friendship paradox, yang menyebutkan bahwa teman Anda memiliki jaringan sosial yang lebih besar dibanding Anda sendiri.
Dengan konsep ini, adanya perkumpulan (berapapun jumlah orangnya) akan berdampak sangat buruk karena mungkin ada orang yang sudah terinfeksi.
Para peneliti menyimpulkan bahwa jika jumlah orangnya lebih dari 30 orang, hal itu akan sangat berdampak buruk terhadap penyebaran virus.Hasilnya, model matematika ini menyebutkan jumlah orang yang bisa dianggap sebagai “perkumpulan” adalah 23 orang.
• Soal Adanya Perbedaan Data Corona antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Ini Penjelasan Achmad Yurianto
“Namun kami yakin ada ambang atas dan ambang bawahnya,” tutur Laurent Hebert-Dufresne, ilmuwan komputer dari University of Vermont seperti dikutip dari Science News, Selasa (7/4/2020).
Meski perhitungannya menunjukkan angka 23, tidak menutup kemungkinan angkanya akan berkurang apabila pemerintah daerah masing-masing sadar penuh akan kemungkinan penyebaran virus yang masif.“Jumlah perkumpulan orang yang berkurang menandakan kita harus lebih menggalakkan social distancing,” tutur Marc Lipstich, ahli epidemiologi di Harvard TH Chan School of Public Health di Boston.
Para peneliti juga menyimpulkan bahwa risiko transmisi antarmanusia bisa bertambah 10 kali lipat dari jumlah orang yang hadir dalam kelompok.
(Kompas.com/Sri Anindiati Nursastri)Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Matematika Ungkap Jumlah Maksimal Kumpulan Orang saat Pandemi Corona