Virus Corona
Curhat Pedagang saat PSBB karena Covid-19: Kami Tahu Virus Ini Bahaya, tapi Bagaimana Nasib Kami?
Yernis mengungkap kondisi perekonomiannya setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Tak hanya sembako, ia juga berharap benar-benar menangguhkan cicilan kredit warga miskin yang terdampak Virus Corona.
• Seorang Ibu di India Lempar 5 Anaknya ke Sungai Gangga karena Kelaparan di Tengah Lockdown Corona
"Makanya kami, saya khususnya minta tolong sebagai perwakilan teman-teman pedagang kaki lima, tolong bantu kami," kata Yernis.
"Paling enggak bantu kami buat sembako, kami akan menuruti apapun dari pemerintah. Dikasih kami sembako dan tolong tangguhkan pembayaran cicilan kami, itu aja kami enggak minta yang lain," tukasnya.
Simak video berikut ini menit ke-6.52:
Cerita Buruh Pasca-PSBB
Di sisi lain, sebelumnya Nining Elitos, Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) meminta agar para pengusaha bisa berbagi dengan para buruh yang kini kehidupannya semakin sulit.
Dikutip dari acara APA KABAR INDONESIA PAGI, Selasa (14/4/2020), Nining bercerita kondisi buruh setelah wabah Virus Corona (Covid-19) menyebar telah semakin sulit.
"Pertama kita semua dalam prihatin," katanya.
"Di mana kita dihadapkan tentang persoalan pandemi Covid-19," kata Nining.
Nining lalu bercerita bagaimana para buruh saat ini tengah dihadapkan oleh dilema.
Dimana mereka khawatir akan keselamatan mereka selama bekerja, namun mereka juga mau tak mau harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup.
• 2 Pemuda Papua Diduga Korban Salah Tembak Oknum TNI Dimakamkan, Keluarga Protes sebelum Peti Dibawa
"Ditambah lagi khususnya para buruh yang bekerja hari ini sebenarnya punya keterancaman beberapa sisi," kata Nining.
"Di sisi lain mau tidak mau cara kewajiban mereka untuk bertahan hidup sebagai para pekerja masih bekerja hari ini."
"Itu yang kemudian situasi, kondisinya yang ada di dalam buruh," lanjutnya.
Nining juga mengeluhkan kebijakan pemerintah soal PSBB.
Menurutnya hal tersebut semakin mempersulit kehidupan buruh, sebab banyak buruh-buruh yang akhirnya harus mengalami pemutusan hubungan kerja.
"Dalam situasi ini justru kemudian bertambah beban para buruh, dan para pekerja, di mana pemerintah kita membuat ada sistem lockdown, dan distancing," kata Nining.