ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Batuk Darah Jadi Gejala Baru Corona, Peneliti: Jika Itu Terjadi, Bisa Berarti Infeksinya Lebih Parah

Menurut penelitian terbaru dan beberapa kesaksian pasien, sebagian kecil kasus Covid-19 juga meliputi batuk darah.

Editor: mohamad yoenus
(AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

Dr. Dela Cruz juga memberikan tanggapan senada. "Jika itu terjadi, itu bisa berarti infeksi Covid-19 yang lebih parah atau pasien mengalami infeksi bakteri," katanya.

Segala jenis pneumonia virus atau bakteri dapat menyebabkan hemoptisis, tidak hanya pneumonia yang disebabkan oleh Covid-19.

Tentu saja, batuk darah bisa menimbulkan kegelisahan pasien dan keluarga mereka, tetapi ini benar-benar tidak boleh diabaikan.

"Dalam kondisi lingkungan saat ini, batuk darah harus diperhatikan dan dievaluasi secara tepat, terutama jika hemoptisis dikaitkan dengan sesak napas," kata Dr. Dela Cruz. (Kompas.com/Gading Perkasa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengapa Muncul Gejala Batuk Darah pada Pasien Covid-19?

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved