Virus Corona
Curhat Anak Pasien Positif Corona yang Sudah Meninggal: Jalan Rumah Ditutup, Blok Lain Gak Gitu
Yosep Nugroho, seorang anak dari pasien meninggal karena Virus Corona bercerita bahwa ia dikucilkan warga di lingkungan rumahnya, Pondok Kelapa.
TRIBUNPAPUA.COM - Yosep Nugroho, seorang anak dari pasien meninggal karena Virus Corona bercerita bahwa ia dikucilkan warga di lingkungan rumahnya, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Peristiwa ini terjadi saat Yosep menginformasikan bahwa ayahnya positif terkena Virus Corona kepada perangkat lingkungan setempat.
Namun setelah ayahnya meninggal, Yosep dan keluarga mengaku masih merasakan perbedaan perlakuan dari warga lingkungannya.
Diketahui, di tengah pandemi Covid-19 yang dihadapi segenap warga masyarakat di Indonesia, timbul stigma terhadap mereka yang terkait dengan virus tersebut.
Dilaporkan adanya pengucilan dan penolakan jenazah korban terpapar Virus Corona terjadi di sejumlah daerah.
Beberapa warga tidak mau berinteraksi dengan pasien terinfeksi atau petugas kesehatan yang menangani pasien terpapar Covid-19 yang ada di lingkungannya.
• UPDATE Virus Corona 16 April di Seluruh Dunia: Kasus Kematian Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara
Bahkan sempat ada pemberitaan bahwa seorang perawat telah diusir dari kosnya karena bekerja merawat pasien terinfeksi Virus Corona di rumah sakit.
Dilansir tayangan yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab, Kamis (16/4/2020), Yosep menceritakan kronologi kejadian yang dialaminya.
Ayahnya yang kemudian diketahui menderita Virus Corona, pertama kali masuk rumah sakit pada Kamis (19/3/2020).
"Papa saya masuk rumah sakit tanggal 19 Maret, itu kan hari Kamis, hari Seninnya papa di tes swab, hasilnya baru kita dapat by phone itu hari Jumat," tutur Yosep.
Setelah dinyatakan ayahnya terinfeksi Virus Corona, Yosep langsung menghubungi pihak RW dan warga sekitar untuk memberitahukan hal tersebut.
"Saya informasi ke warga setempat itu pada hari Minggu, jadi saat papa saya sudah di pindah ke rumah sakit rujukan, dan itu hasilnya sudah kita ketahui lewat telepon tadi," kata Yosep.
Dikatakan oleh warga, bahwa informasi tersebut kemudian akan disampaikan ke kelurahan sesuai protokol yang berlaku.
• 6 Aturan yang Harus Diketahui terkait PSBB Tangerang dan Tangsel, soal Ibadah hingga Transportasi
Namun setelah itu, tak disangka-sangka, di grup Whatsapp lingkungan beredar informasi mengenai warga terkena Covid-19 dengan disertai foto rumah Yosep.
Sehari selanjutnya, Yosep mendapati jalan arah menuju rumahnya telah di blokir tanpa izin dengan dipasangi spanduk.
"Setelah itu hari Seninnya, jalanan di depan rumah saya itu ditutup," ungkapnya.
Saat itu Yosep dan keluarga tidak terlalu memikirkan pemblokiran tersebut, ia mengira hal itu telah sesuai protokol yang berlaku.