ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Ditinggalkan Petugas, Wanita Ini Awetkan Suaminya yang Meninggal karena Corona dengan Es Batu

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka Virus Corona (Covid-19) terbanyak di dunia.

AFP
Ilustrasi PASIEN CORONA COVID-19 - Petugas medis membantu pasien Corona Covid-19 di area Maimonides Medical Center, kota New York, Amerika Serikat, Minggu (12/4/2020) waktu setempat. Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 1.509 orang meninggal dunia akibat Covid-19 di Amerika Serikat. 

TRIBUNPAPUA.COM - Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka Virus Corona (Covid-19) terbanyak di dunia.

Kasus di negara itu sempat dilaporkan terdapat 736.790 kasus dan diperkirakan bertambah.

Sebanyak 38.920 orang diantaranya meninggal dunia, sementara yang sembuh 67.438 orang. 

Mengutip Daily Mirror pada Minggu (19/4/20), wanita tersebut diminta oleh petugas untuk menunggu selama 3 hari sebelum jenazahnya diurus.

Menurut keterangan, suami dari wanita tersebut diindikasi meninggal akibat Virus Corona.

Wanita bernama Tami Treadwell, dari Harlem, New York mengatakan, dia tak ada pilihan lain selain mengawetkan  mayat suaminya dengan es batu, setelah petugas meninggalkan mereka.

Menurut keterangan suaminya ditinggalkan oleh pekerja darurat setelah melakukan CPR.

Kemudian memaksa secara mati-matian untuk mencari seseorang mengambil mayat itu tetapi petugas tidak mendengarkannya.

Dia diberi tahu oleh kantor pemeriksaan medis kota bahwa butuh waktu tiga jam hingga tiga hari untuk mengurus mayat itu, lapor New York Post.

Treadwell, menganggap perlakukan ini seorang tidak manusiawi.

Dia mengatakan, keluarganya sudah menelpon 20 rumah duka sebelumnya di Englewood, New Jersey.

Salah satunya setuju untuk mengurus jenazah ayah empat anak tersebut.

Namun petugas tidak bisa mengurusnya sampai rumah duka jadi dia harus menunggu.

"Walikota de Blasio kamu harus menunjuk seseorang untuk mengeluarkan mayat-mayat ini dari sini, orang-orang banyak yang meninggal di rumahnya," katanya.

Dia mengatakan kepda New York Post bahwa suaminya  yang berusia 62 tahun meninggal pada Jumat (17/4) dengan suhu tinggi disertai flu selama 5 hari.

Seorang dokter memberi tahu Treadwell, bahwa suaminya harus tetap berada di rumah.

"Dia telah bekerja sepanjang waktu, sebagai pengirim barang. Bahkan dia tidak bisa tinggal di rumah karena kantor sangat membutuhkannya," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved