ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ternyata ABG yang Bunuh Bocah 5 Tahun Seorang Korban Kekerasan Seksual, Kini NF Hamil 3,5 Bulan

Kepolisian mengungkap fakta besar terkait kasus siswi SMP yang membunuh bocah berumur lima tahun di Sawah Besar.

YouTube Tribunnews Bogor/Youtube Metrotv news
Pelaku pembunuhan remaja 15 tahun (NF) pada seorang balita 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat mengaku kepada polisi bahwa ia menyayangi binatang. 

TRIBUNPAPUA.COM - Kepolisian mengungkap fakta besar terkait kasus siswi SMP yang membunuh bocah berumur lima tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Maret 2020 lalu.

Diketahui NF (15) tega membunuh APA (5) dengan menenggelamkan bocah tersebut ke dalam bak mandi.

Ternyata tak hanya menjadi pelaku pembunuhan, NF juga menjadi korban pelecehan seksual dari orang-orang terdekatnya.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TribunMataram Kolase/ Instagram/ (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI))

Fakta Baru Remaja yang Sembunyikan Jasad Bocah di Lemari, Ternyata Hamil oleh 3 Orang Terdekatnya

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (14/5/2020), polisi berhasil menemukan fakta bahwa NF dicabuli oleh tiga orang di sekitarnya.

Akibat pelecehan seksual tersebut kini NF sedang mengandung 3,5 bulan.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat.

"Ya betul (NF merupakan korban pelecehan seksual). NF berada dalam dua posisi sekaligus, yaitu sebagai pelaku pembunuhan dan menjadi korban kekerasan seksual," kata Harry saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (14/5/2020).

Bukti NF hamil didukung oleh hasil pemeriksaan fisik dan psikologis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"(NF) menjadi korban kekerasan seksual oleh tiga orang terdekatnya, hingga kini hamil 14 minggu" ungkap Harry.

NF saat ini sedang berada di layanan rehabilitasi sosial di Balai Anak Handayani sambil menunggu proses peradilan terhadap dirinya.

Harry mengatakan kasus pelecehan seksual terhadap NF akan diselidiki lebih dalam untuk mencari tahu alasan NF nekat menghabisi APA.

"Kasus kedua (pelecehan seksual) juga perlu diselidiki untuk mendapatkan kesimpulan logis mengapa anak ini melakukan tindak kekerasan," tutur Harry.

Viral Video Puluhan Sekuriti dan Pedagang Bentrok di Pekanbaru, Berebut Tenda hingga Lempar Batu

Kronologi NF Membunuh APA

Sebelumnya diberitakan,  Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto telah menjelaskan bagaimana NF mengakui membunuh APA dengan cara memasukkanya ke dalam bak mandi.

APA disuruh mengambil mainan yang ada di dalam bak mandi.

"Cara menghilangkan nyawanya yaitu dimasukkan ke dalam bak."

"Jadi si anak ini diajak ke kamar mandi kemudian disuruh mengambil mainan yang ada di dalam," ungkap Heru dikutip dari Kompas TV. 

NF sempat menenggelamkan APA berulang kali hingga bocah 6 tahun itu lemas.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di rumah NF yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto di rumah NF yang juga menjadi tempat kejadian perkara (TKP). (YouTube KompasTV)

"Setelah anak itu diangkat, dimasukkan ke dalam bak baru ditenggelamkan."

"Sekitar lima menit ditenggelamkan lagi," katanya lagi.

"Setelah lemas baru diangkat di bawa naik ke atas, dibawa naik ke atas ditidurkan," kata Heru.

NF juga sempat menyumpal darah yang keluar dari tubuh APA.

Karena mengeluarkan darah disumpal pakai tisu kemudian diikat.

"Awalnya mau dibuang karena sudah menjelang sore akhirnya disimpan dalam lemari," ujar Heru.

Lantaran bingung dengan apa yang dilakukan selanjutnya, lantas NF menyimpan mayat korban ke dalam lemari.

Ia sempat ingin membuang jasad korban secara langsung.

Namun, ia mengurungkan niatnya karena hari mulai gelap.

"Setelah disimpan dalam lemari besok paginya si tersangka ini akan membuang, tapi bagaimana caranya dia bingung," tambah Heru.

Aksi Remaja Ini Buat Polisi dan Tetangga Tak Percaya, Bunuh dan Simpan Jasad Bocah 6 Tahun di Lemari

Puas Bunuh Korban

NF mengaku kepada polisi bahwa ia puas telah membunuh APA, yang merupakan kerabat adiknya sendiri.

"Ditanyakan oleh penyidik, 'bagaimana perasaannya setelah kejadian ini', satu yang paling gampang dan dikatakan (Saya puas)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus seperti dikutip dari Tribun Jakarta pada Sabtu (7/3/2020).

Sejumlah fakta baru terkait pembunuhan bocah 6 tahun oleh ABG 15 tahun berinisial di Sawah Besar, Jakarta Pusat mulai terungkap satu per satu.
TKP pembunuhan APA. (YouTube KompasTV)

Tak tampak sedikit pun penyesalan dari NF yang telah menghilangkan nyawa gadis malang yang bahkan belum menginjak bangku pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) itu.

"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," imbuhnya di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (7/3/2020) siang.

Pelaku Tak Suka Orangtua Kandung

Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto juga telah mengungkapkan hasil interogasi dengan pelaku pembunuh APA pada bocah inisial NF (5) di Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Hal itu diungkapkan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto saat menjadi narasumber di acara Prime Time News Metro TV pada Senin (9/3/2020).

Menurut pengakuan pelaku, ia tidak membenci siapapun di rumahnya.

NF (15), pelaku pembunuhan APA (6)
NF (15), pelaku pembunuhan APA (6) (youtube Tribunnews Bogor)

Sebagaimana diketahui, pelaku tinggal bersama ayah kandung, ibu tiri, dan adik tirinya.

"Kalau yang saya tanyakan langsung adakah yang kamu benci di rumah sekarang ini, antara orang tua bapaknya atau ibu tiri dia bilang tidak ada."

"Kepada adeknya tidak juga," ujar Heru.

Meski demikian, pelaku mengakui bahwa dirinya sedikit tak suka dengan orang tua kandungnya.

NF tidak menyukai orangtuanya karena mereka memutuskan untuk bercerai.

Orangtua kandung perempuannya disebut kurang peduli terhadap keluarganya.

"Memang dia agak sedikit tidak suka kepada orang tua kandungnya karena merasa ditinggal sama orang tua kandungnya."

"Dan orang tua kandungnya ini cerai karena ada perselisihan yang disebabkan orangtua kandung perempuan ini tidak open terhadap keluarga yang sebelumnya," jelas Heru.

Kronologi 20 ASN Pemkot Tangsel Positif Virus Corona Rapid Test, Berawal 3 Orang yang Positif

Ibu kandung meninggalkan APA tinggal bersama ayah kandung dan ibu tiri, hingga remaja tersebut kini duduk di bangku SMP.

"Jadi selama ini setelah orangtuanya cerai si pelaku tinggal di ibu tirinya plus ada satu adik dari orang tua tirinya," sambung Heru.

Pada kesempatan itu, Heru juga menjelaskan bahwa sebenarnya pelaku menyayangi binatang, khususnya kucing.

"Jadi interogasi kemarin memang ada kita tanya apakah kamu menyayangi binatang, ada salah satunya kucing."

"Kita tanya apakah kucingnya sekarang dia bilang 'tidak ada' karena dibuang sama ibu tirinya. 'Kenapa dibuang?' Karena rumahnya sangat kecil dan sempit kadang-kadang ibuknya tidak suka terus (kucing) dibuang," ungkap Heru.

Sedangkan, pelaku tidak menyukai kodok.

Ia pernah membunuh kodok dengan cara yang cukup tragis.

"Kami nanya juga ada binatang yang kamu tidak sukai pertama diem, 'kamu suka kodok?', 'tidak', 'pernah kamu membunuh kodok? pernah'.

"Bagaimana kamu membunuh kodok?' Dengan menggunakan garpu ditusuk-tusuk sampai mati," kata Heru.

 Lihat videonya mulai menit ke-12:59:

(TribunWow.com/Anung/Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Terungkap Fakta Baru ABG Pembunuh Bocah 5 Tahun, Dicabuli Orang-orang Terdekat: Kini Hamil 14 Minggu

Sebagian artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah Korban Pelecehan Seksual, Kini Hamil 3,5 Bulan"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved