Mengaku Miliki Dendam, Pelaku yang Bunuh Guru dan Taruh Jasadnya di Ember: Pernah Dihina Waktu Kecil
elaku pembunuhan kepada seorang Guru SD Negeri 11 Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, R mengaku memiliki dendam terhadap korban.
TRIBUNPAPUA.COM - Pelaku pembunuhan kepada seorang Guru SD Negeri 11 Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, R mengaku memiliki dendam terhadap korban.
Hal ini karenakata dia, saat sekolah dahulu dirinya sering disebut dongak (bodoh) oleh korban.
"Dendam sama korban," tanya Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk,
"Ya," jawab korban, Jumat (10/7/2020) saat konferensi pers di Mapolres Banyuasin.
AR kemudian melanjutkan pengakuannya menghabisi nyawa Yuyun guru SD 11 Muara Telang, Banyuasin.
Menurut dia, dirinya membunuh korban dengan cara mencekik dengan mengunakan tangan dan kakinya.
Serta sempat menginjak leher korban.
Kemudian dirinya mengikat tali serta kabel ke ke leher korban.
Sebelumnya, AR remaja yang membunuh guru SD Negeri 11 Muara Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan, selalu menundukan kepada dan tak henti menangis.
Remaja yang pernah menjadi murid korban selama empat tahun ini tak bisa menjawab pertanyaan Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk, ketika menanyakan kenapa baru membunuh korban.
Namun pertanyaan tersebut hanya dijawab tidak tahu oleh pelaku.
"Tidak tahu," kata AR, Jumat (10/7/2020), saat konferensi pers di Maporles Banyuasin.
AR sebelumnya mengaku kepada Kapolres alasan membunuh Yuyun guru SD Negeri 11 Muara Telang Banyuasin karena dendam.
Pelaku mengaku pernah dihina korban saat masih kecil dulu.
AR juga sempat mengaku jarak rumahnya dengan rumah korban hanya berjarak 20 meter.
Kapolres Banyuasin AKBP Danny Ardiantara Sianipar SIk mengungkapkan, tersangka pembunuhan AR (18), terhadap guru SD Negeri 11 Muara Telang Banyuasin, Sumatera Selatan didasari oleh dendam.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/petugas-memasang-police-line-di-kediaman-efriza-yuniar.jpg)