Viral Video Sekelompok Remaja Dugem Massal di Savana NTB, TNGR Bereksi akan Selidiki
Viral video di media sosial memperlihatkan aktivitas dugem massal di Savana Propok, Nusa Tenggara Barat.
TRIBUNPAPUA.COM - Viral video di media sosial memperlihatkan aktivitas dugem massal di Savana Propok, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady mengatakan, pihaknya akan menelusuri video tersebut.
Pihaknya juga akan memanggil pengunjung yang bersangkutan untuk memberikan klarifikasi terhadap kejadian tersebut.
"Seiring proses evaluasi nanti, kami akan pastikan. Kami punya catatan siapa saja yang berkunjung ke sana saat itu," kata Dedy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Meski demikian, imbuh dia, mereka yang dipanggil tidak akan dihukum langsung dan hanya dimintai klarifikasi karena bisa saja hanya ikut-ikut.
Proses pemanggilan akan dilakukan dengan cara seperti mendidik anak karena sebagian besar pengunjung tersebut adalah anak.
"Ini anak-anak muda, jangan langsung dicekoki dengan peraturan dan hukuman begitu. Harus berimbang. Klarifikasi yang pasti, baru prosesnya berjalan," kata Dedy.
• Viral Tukang Bakso Tahu di Puncak Gunung Cikuray 2.821 mdpl, Lengkap dengan Gerobak Pikul
Namun, dirinya mengakui bahwa tindakan anak-anak muda tersebut tetap salah, salah satunya tidak menerapkan protokol kesehatan saat pandemi Covid-19.
"Mereka ini anak-anak muda yang lagi euforia. Kesalahannya tidak memenuhi protokol Covid-19. Satu lagi, salahnya bukan buang sampah, tetapi menimbulkan polusi suara," ujar Dedy.

Polusi suara ini lah yang menurut dia mengganggu pengunjung Savana Propok lainnya yang ingin menikmati keheningan.
Dugem massal di Savana Propok
Sebelumnya, Savana Propok menjadi perbincangan hangat warganet setelah munculnya video sekelompok anak muda yang menggelar dugem massal di tempat yang dikenal memiliki pemandangan eksotis itu.
• Warga Dengar Teriakan Minta Tolong, saat Didatangi Tubuh Nila Sudah Diseret Buaya ke Tengah Sungai
Tampak dalam video, pemuda-pemudi itu asyik berdendang dan bernyanyi, bahkan berteriak dan menggunakan senter, tanpa menghiraukan pengunjung lain di sekitarnya.
Kejadian itu lantas membuat geram, baik pengelola dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bebidas dan pihak TNGR.
Akibatnya, kedua pihak sama-sama sepakat menutup Savana Propok kembali setelah sempat dibuka Kamis (7/7/2020).