Sedang Disuapi sang Ibu, Bayi 13 Bulan Ini Terkena Peluru Nyasar, Diduga Pelaku Masih SMP
Malang nasib seorang bayi laki-laki berusia 13 bulan berinisial KH, harus menjalani operasi setelah terkena senapan angin.
Pelaku diduga masih SMP
Abdurrahman bercerita, setelah keponakannya itu terkena pelaru nyasar, pihaknya langsung mencari informasi di area sekitar perihal siapa yang memiliki senapan angin (bedil).
Tak sia-sia usahanya, terduga pelaku penembak peluru nyasar itu ditemukan.
"Saya sempat konfirmasi kemarin terkait kronologinya seperti apa ke adik saya (ibu korban)," kata Abdurrahman.
"Saya juga bertanya mengenai posisi adik saya yang waktu itu menggendong anaknya,"
"Lalu saya langsung ke rumah tetangga yang punya senapan angin itu," sambungnya.
• RS Pulangkan Paksa Pasien yang Reaktif Covid-19, Bupati Buleleng Bereaksi: Surat Teguran dari Saya
Abdurrahman sempat mendatangi rumah terduga pelaku penembak peluru nyasar.
Kata Abdurrahman, terduga pelaku mengaku kalau kemarin bermain senapan angin.
Saat itu terduga pelaku berdalih, ia hanya menembak ke tembok saja.
"Tapi kenyataannya, pelurunya nyasar keponakan saya itu," ujarnya.
Memilih jalur damai
Saat ini, kata Abdurrahman, keluarga korban sedang menemui orangtua terduga pelaku.
Hal itu dilakukan untuk membicarakan permasalahan tersebut secara kekeluargaan.

Abdurrahman menyebut, jarak antara rumah terduga pelaku dan tempat peluru nyasar sekira 300 meter.
Selain itu, terduga pelaku yang menembak peluru nyasar masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
"Nanti kami mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan dan menyelesesaikan pihak RT setempat," jelasnya.