ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

3 Fakta soal Genjer, Sayuran yang Kerap Dikaitkan dengan G30S/PKI

Sayur genjer boleh jadi nikmat dan menjadi penyelamat wong cilik dari kelaparan sebelum kemerdekaan RI.

INTISARI/AGUS SURONO
Daun genjer segar yang merupakan sayuran hijau 

TRIBUNPAPUA.COM - Sayur genjer boleh jadi nikmat dan menjadi penyelamat wong cilik dari kelaparan sebelum kemerdekaan RI.

Namun citra genjer sempat tercoreng pasca 1965.

Tepatnya setelah Gerakan 30 September (G30S)/ Partai Komunis Indonesia (PKI).

Berikut Kompas.com rangkum beberapa fakta menarik seputar genjer, sayuran yang diidentikan dengan PKI:

Cerita Petugas yang Ikat Jenazah di Tubuhnya dan Bonceng Pakai Motor 6 Jam: Dibutuhkan Keberanian

1. Genjer populer pada masa Orde Lama karena lagu

"Gendjer-gendjer, nong kedokan pating keleler. Genjer-genjer, nong kedokan pating keleler. Ema'e thole teko-teko muputi genjer. Ema'e thole teko-teko muputi genjer. Oleh satenong mungkur sedot sing toleh-toleh. Gendjer-gendjer saiki wis digowo mulih,"

Itulah sepenggal lirik lagu "Gendjer-gendjer" yang dibawakan Bing Slamet dan Lilis Suryani.

Lagu ini sempat populer pada masa Orde Lama karena sering diputar di radio, sekitar 1960.

Pencipta lagu Gendjer-gendjer, Muhammad Arief, menciptakan lagu tersebut untuk menggambarkan penderitaan masyarakat pada zaman penjajahan Jepang, yaitu tahun 1943.

Hal itu disampaikan putranya Sinar Syamsi.

Pasca kejadian G30S/PKI Muhammad Arief ditahan oleh tentara dan sampai saat ini tak pernah kembali.

Viral Video Emak-emak Buat Kemacetan karena Lawan Arus, Marah saat Ditegur: Apa? Elu Siapanya Gue?

2. Genjer makanan wong cilik

Sejarawan yang juga akademisi Jurusan Sejarah, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, mengatakan sejak dulu sayur genjer telah menjadi makanan keseharian wong cilik.

Wong cilik terbiasa mengolah bahan yang ada di sekitarnya, termasuk genjer atau paku rawan (Limnocharis flava). Sayuran ini cukup akrab dalam ekologi persawahan,” kata Heri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (28/9/2019)

Petani desa dahulu mengandalkan persawahan dan tumbuhan di lingkungan sekitar untuk santapan.

3. Genjer dipercaya baik bagi kesehatan

Masyarakat Jawa pada umumnya sejak dulu meyakini bahwa genjer berguna bagi kesehatan.

Tanpa harus bicara khasiat yang terukur lewat kerja laboratorium, mereka tetap menyantap sayur genjer.

Viral Cerita Gadis 20 Tahun Alami Kelumpuhan karena Minum Boba, Begini Penjelasan Dokter

Heri mengatakan, kakek moyang orang Jawa meyakini segala sayuran yang tumbuh di pekarangan maupun persawahan pasti memiliki manfaat bagi tubuh.

“Sayuran bagian dari tombo atau ramuan," kata Heri.

Ia menjelaskan hal ini dipahami dengan metode ‘ilmu titen’. Pengalaman empiris masyarakat Jawa menikmati sayuran genjer menghasilkan kesimpulan bahwa sayuran ini tidak beracun.

"Makanya genjer terus hidup dan berhasil menerobos sekat waktu, walau hanya akrab di dunia wong cilik,” tuturnya.

(Kompas.com/Silvita Agmasari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Apa Salah Genjer? Sayuran yang Kerap Dikaitkan dengan G30S/ PKI

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved