ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Vanuatu Soroti Isu Pelanggaran HAM Papua, Tantowi Yahya: Misi Mereka Ingin Memerdekakan Papua

Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya membahas soal pernyataan negara Pasifik, Vanuatu, terhadap Papua Barat.

TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya berbincang dengan awak Tribunnews.com saat berkunjung ke kantor redaksi di Palmerah, Jakarta, Selasa (22/1/2019). 

TRIBUNPAPUA.COM - Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya membahas soal pernyataan negara Pasifik, Vanuatu, terhadap Papua Barat.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui kanal YouTube Akbar Faizal, diunggah Senin (26/10/2020).

Diketahui sebelumnya Perdana Menteri Vanuatu Bob Loughman menyoroti isu pelanggaran HAM di Papua Barat dalam sidang Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

Pidato tersebut dibalas perwakilan Indonesia dengan menegur Vanuatu agar tidak ikut campur dalam isu internal.

Baca juga: 2 Hal yang Jadi Alasan Vanuatu Mengusik Indonesia soal Papua Menurut Tantowi Yahya

Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkapkan alasan negara Vanuatu mengusik atau ikut campur terhadap Indonesia soal Papua, dalam tayangan Youtube Akbar Faizal Uncensored, Senin (26/10/2020).
Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya mengungkapkan alasan negara Vanuatu mengusik atau ikut campur terhadap Indonesia soal Papua, dalam tayangan Youtube Akbar Faizal Uncensored, Senin (26/10/2020). (Youtube/Akbar Faizal Uncensored)

Menanggapi hal itu, Tantowi Yahya menilai Vanuatu telah melanggar Piagam PBB dengan ikut campur dalam isu dalam negeri Indonesia.

Selain itu, ia menyebut pelanggaran HAM di Vanuatu sendiri jauh lebih banyak daripada di Papua.

"Misi mereka dulu itu adalah ingin memerdekakan Papua," ungkap Tantowi Yahya.

Mengandaikan Papua lepas, Tantowi sendiri menilai tidak akan banyak negara yang mau menerima.

"Tapi sekali lagi saya katakan bahwa melepas Papua dari Indonesia itu tidak akan 'dibeli' oleh banyak negara," komentarnya.

Ia melanjutkan, proses kemerdekaan suatu negara itu tidak mudah.

Selain itu, proses pelepasan suatu wilayah menjadi negara yang berdaulat harus melalui pertimbangan PBB.

Menurut Tantowi, misi Vanuatu terhadap kemerdekaan Papua tidak akan mudah diraih.

Baca juga: Mahfud MD Jawab Tuduhan Pelanggaran HAM di Papua: Vanuatu Mengada-ada

"Proses untuk lepasnya satu negara dari suatu negara induk, katakanlah demikian, itu prosesnya lama dan panjang," ungkap mantan anggota DPR ini.

"Dan mekanisme satu-satunya itu hanya bisa dibangun melalui PBB, melalui voting dan lain sebagainya," lanjutnya.

Tantowi menilai belum tentu negara-negara lain yang menjadi anggota PBB akan setuju dengan kemerdekaan bagian paling timur Indonesia tersebut.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved