Viral Kisah Pelajar SMP di Lombok Menikah, Bermula Takut Dimarahi Ibu karena Tak Pulang
Pernikahan anak di bawah umur kembali terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
TRIBUNPAPUA.COM - Pernikahan anak di bawah umur kembali terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Kali ini datang dari pasangan MI (16) pengantin laki-laki warga Desa Sukadana, Lombok Tengah, dan pengantin perempuan AN (16) warga Desa Rembitan.
Pernikahan tersebut terjadi pada Selasa (6/1/2021) dan sempat viral di media sosial Facebook.
Dalam akun Facebook bernama Dangda, nampak mempertontonkan kedua mempelai yang mengenakan busana putih duduk di hadapan penghulu, kemudian disaksikan oleh warga setempat.
Dalam video yang berdurasi kurang dari 8 menit itu, nampak MI yang mengenakan kopiah putih mengucapkan ijab kabul dengan maskawin uang Rp 1 juta, dan emas seberat 15 gram.
Ditemui Kompas.com di rumah suaminya, AN menuturkan, dirinya menikah lantaran ia takut kepada ibunya, karena ia sempat dimarahi menginap di rumah temannya.
Baca juga: Tengah Bonceng Anak 6 Tahun, Pengendara Motor Ini Tiba-tiba Serang Polisi yang Atur Lalu Lintas
"Saya nikah sebelum tahun baru itu, saya takut pulang ke rumah, ibu saya marah, gara-gara saya nginap di rumah teman saya," kata AN, Rabu (6/1/2021).
AN yang masih duduk di bangku kelas lll Madrasah Tsanawiyah (MTs) setara Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini, kemudian memutuskan untuk mengajak nikah suaminya MI.
"Saya yang ajak dia nikah, dia mau, terus dibawa ke sini," kata AN.
AN mengaku, bahwa ia sebenarnya ingin melanjutkan sekolah, namun karena kondisinya sudah terlanjur menikah, jadi ia enggan untuk melanjutkan sekolahnya.
Sementara MI tidak bisa di wawancarai, lantaran saat itu sedang bepergian membeli sesuatu.
Diketehui MI tinggal bersama ibu tirinya, dan seorang kakek dari bapaknya berinisial T.
Bapaknya yang berinisial R dikabarkan sudah 4 tahun pergi merantau ke Malaysia menjadi TKI.
T menuturkan, ia kaget mengetahui cucunya menikah, namun ia tidak berdaya menolak, lantaran sang cucu sudah membawa perempuan ke rumahnya untuk dinikahkan.
"Saya tidak tahu apa-apa, tiba-tiba datang bawa perempuan mau nikah, ya apa mau bilang, jadinya nikah," kata T.