Gugur Ditembak KKB, Pratu Dedi Berencana akan Menikah, Ayah: 2 Bulan Lagi Bakal Cuti untuk Nikah
Pratu Dedi Hamdani menjadi salah satu prajurit TNI yang gugur akibat ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua.
TRIBUNPAPUA.COM - Pratu Dedi Hamdani menjadi salah satu prajurit TNI yang gugur akibat ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua.
Keluarga almarhum bercerita bahwa Dedi sedianya berencana untuk pulang ke rumahnya di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Dedi sudah berencana untuk cuti pada dua bulan mendatang, untuk melangsungkan pernikahannya.
"Dua minggu yang lalu dia telpon, dua bulan lagi dia akan pulang ambil cuti untuk menikah," ujar Muhdin dengan berlinang air mata saat ditemui di rumahnya yang berada di Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu (23/1/2021).
Baca juga: Pratu Dedi Gugur Ditembak KKB di Papua, sang Ayah: Perasaan Saya Tak Karuan, sebelumnya Ada Firasat
Muhdin menuturkan, anak laki-lakinya itu akan menikahi pujaan hati yang merupakan orang satu kampungnya.
"Pacarnya gadis orang sini, dia pacaran sudah lebih 5 tahun," kata Muhdin.
Menurut Muhdin, selama di Papua, Dedi jarang menelepon karena tidak ada sinyal.
"Kalau saya yang telepon susah, sering tidak nyambung, karena tidak ada sinyal. Jadi saya hanya menunggu telepon," kata Muhdin.
Dedi yang kini berpangkat Praka Anumerta, sebelumnya terlibat kontak senjata dengan KKB di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).
Baca juga: Kronologi Dua Prajurit TNI Gugur saat Kontak Tembak dengan KKB, Pratu Dedi Ditembak Membabi Buta
Rencananya, alamarhum Praka Anumerta Dedi Hamdani akan dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga yang berada di Desa Plambek, Minggu besok.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah karangan bunga dengan ucapan belasungkawa dari petinggi TNI memenuhi halaman rumah almarhum Hamdani.
"Perasaan Saya Tak Karuan"
Muhdin menceritakan, kabar duka kepergian anaknya itu diterima pada waktu yang tak disangka.
Saat itu, Muhdin sedang menyabit rumput tak jauh dari rumahnya.
"Saya waktu itu sedang menyabit rumput, terus ada keluarga yang manggil bahwa ada telpon masuk, ya terus dapat kabar anak saya meninggal," kata Mudin.
Baca juga: Fakta 2 Prajurit Gugur dalam Kontak Tembak di Papua, Berawal dari KKB Serang Pos TNI