Pemerintahan Intan Jaya Papua Disebut Tak Jalan karena Teror KKB, Pemda Beri Penjelasan
Ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya Papua menjadi kurang kondusif.
TRIBUNPAPUA.COM - Ulah kelompok kriminal bersenjata (KKB) membuat situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya Papua menjadi kurang kondusif.
Menurut keterangan Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G Antara, kini hanya TNI dan Pori yang masih bertahan di tempat tersebut.
Sedangkan pemerintah daerah disebut tidak jalan dan tak ada di tempat.
Pemda Beri Penjelasan
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Humas dan Protokoler Setda Intan Jaya Belkius Kelly Kabak angkat bicara.
Ia menyebut kondisi keamanan berdampak pada tidak optimalnya pemerintahan di Intan Jaya.
• Warga di Papua Ini Pilih Tinggalkan Rumah karena Takut KKB, TNI: Ojek Sudah Tidak Berani ke Hitadipa
"Bukan Pemdanya tidak ada di tempat, tapi memang situasi hari ini seperti itu (keamanan kurang kondusif)," ungkap Belkius.
Sehingga, pemerintah daerah mengambil langkah penyesuaian di tengah kondisi yang dinilai masih belum aman itu.
"Kita sesuaikan dengan fungsional yang ada," ujar dia.
Dampaknya, TNI-Polri Sulit Membina Masyarakat
Kapolres Intan Jawa AKBP I Wayan G Antara sebelumnya mengatakan, pemerintah di Intan Jaya tidak berjalan baik.
Bahkan, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni juga disebut tak berada di kantornya sejak 2021.
• Satu Anggota KKB yang Tewas Ditinggal oleh Kelompoknya, TNI: Senjatanya Dibawa Kawannya Lari
"Pemerintahan tidak jalan, bupati dengan bawahannya tidak ada di tempat. Terakhir beliau naik waktu peresmian kantor bupati pada akhir Desember 2020, sampai sekarang belum kembali lagi," kata Antara.
Saat ini, hanya TNI-Polri yang bertahan di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.
Hal itu membuat aparat kesulitan membina masyarakat karena merasa tak ada dukungan dari pemerintah setempat.