Fakta Situasi Mencekam di Intan Jaya Papua, KKB Sudah Masuk Kota hingga 100 Brimob Diturunkan
Keberadaan Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua semakin mengkhawatirkan hingga warga ketakutan.
Pemprov kesulitan komunikasi dengan pemkab
Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua, Ribka Haluk mengatakan kesulitan berkomunikasi dengan Pemkab Intan Jaya.
Akibatnya, data pengungsi hingga koordinasi penentuan kebijakan pun berjalan lambat.
"Untuk masalah bencana sosial di Intan Jaya, sejak November 2020 kami sudah ada komunikasi dengan pemerintah daerah di sana. Kami sudah meminta mereka menyurat agar itu menjadi dasar untuk kami bertindak. Memang kami tidak bisa ke sana karena penerbangan terbatas," ujar Ribka di Jayapura, Rabu (17/2/2021).
"Sampai hari ini data yang kami minta, baik dari dinas maupun gereja, belum ada. Jadi mungkin kami akan turunkan tim mengingat pengungsi semakin banyak," sambung dia.
Apalagi saat ini pejabat pemkab banyak yang mengungsi, sehingga koordinasi semakin sulit.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Sosial Intan Jaya, tapi karena merasa terancam katanya dia sudah mengungsi ke kampung. Sebelum kami turun, saya minta SK tanggap darurat dari bupati, dan itu sesuai aturan memang begitu. Atas dasar itu, kami bisa keluarkan beras cadangan pemerintah untuk bantuan kepada para pengungsi dan bahan pangan lain," kata Ribka.

Ratusan Brimob dari daerah lain dikirim ke Intan Jaya
Menyusul situasi yang kian mencekam, ratusan personel dari daerah lain diterjunkan untuk pengamanan.
Sebanyak 100 pasukan Brimob Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dikirim untuk membantu mengatasi KKB.
Penguatan pasukan juga dilakukan oleh Polda Jambi dengan mengirimkan 100 personel Brimob Jambi ke Papua.
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif berharap para pasukan kembali ke daerah asal dengan selamat.
"Saya harap kembali ke Polda NTT dengan jumlah yang lengkap dan aman yaitu 100 orang, tidak berkurang satu pun personel dengan alasan apapun," tegas Latif saat melepas anggota Brimob ke Papua.
Latif pun berpesan agar pasukannya selalu waspada dan saling melindungi..
"Terus tingkatkan ketakwaan kepada Tuhan yang maha kuasa, karena itu adalah landasan utama, laksanakan tugas diawali dengan doa, karena doa yang menyelamatkan hidup kita, patuhi SOP dan protap yang sudah ditetapkan, jangan membenarkan yang biasa, tapi membiasakan yang benar," kata dia.