Ungkap Kendala Perbaikan Kabel Laut yang Putus Jaringan Internet, Menkominfo: Masih Butuhkan Waktu
Kini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkap alasan proses perbaikan membutuhkan waktu lama.
Kecepatan internet di wilayah yang mengalami gangguan pun masih belum kembali normal.
“Seluruh layanan sebenarnya sudah recover, tapi kapasitasnya, speed-nya belum kembali normal,” ungkap Ririek.
Baca juga: Warga Jayapura Sangat Terganggu Internet Tak Kunjung Pulih hingga Sebut Mundur 10 Tahun ke Belakang
Jalur Kabel Baru untuk Mitigasi
Ini bukan kali pertama kabel bawah laut putus di wilayah tersebut. Johnny mengungkapkan, peristiwa serupa sudah terjadi sebanyak 5 kali. Empat di antaranya disebabkan oleh faktor alam, sementara satu lagi oleh alat bantu penangkapan ikan.
Untuk kejadian ini, dari kesimpulan sementara sebelum evaluasi akhir, Johnny mengatakan bahwa penyebabnya pun adalah faktor alam.
Ririek mengatakan bahwa di daerah putusnya kabel di palung sedalam lebih dari 4.000 meter, memang terdapat gunung berapi bawah laut yang belakangan terbuka akibat gempa, sehingga secara periodik mengeluarkan lava.
Limpahan lava panas inilah yang kemudian membakar kabel sehingga putus.
Sebagai langkah mitigasi untuk mencegah berulangnya kejadian ini di masa mendatang, Telkom sedang membangun jalur kabel fiber optik baru di utara Papua, membentang dari Biak hingga Sorong dengan panjang 1.141 km.
Pembangunan jalur kabel baru ini sudah dimulai sejak 2020 dan diharapkan akan rampung pada kuartal pertama 2022.
“Itu (kabel baru) jaraknya cukup jauh, di atas 100 km dari yang serkarang dan diharapkan sudah melewati palung itu,” ujar Ririek.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perbaikan Kabel Bawah Laut Telkom di Papua Terhambat Cuaca Buruk