ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Gejala Virus Corona Varian Delta Beda dengan Covid-19, Virusnya Lebih Ganas dan Mudah Menyebar

Varian baru Covid-19 masuk di Indonesia dan memiliki gejala awal yang berbeda dengan Virus Corona.

kompas.com
Ilustrasi virus corona - Varian baru Virus Corona masuk di Indonesia dan memiliki gejala awal yang berbeda dengan Covid-19. 

Gejala-gejala ini berbeda dengan varian Covid-19 sebelumnya.

Selama pandemi, gejala utama Covid biasanya meliputi batuk kering terus-menerus, demam, dan kehilangan rasa dan penciuman.

Namun, varian Delta tampaknya 'bertindak berbeda' dan menghasilkan gejala yang berbeda pada orang yang terinfeksi.

Varian yang pertama kali diidentifikasi di India ini, juga cenderung menginfeksi orang yang lebih muda yang belum divaksin.

Tim Spector, profesor epidemiologi genetik di King's College London, dan seorang peneliti dengan studi ZOE mengatakan dalam briefing YouTube:

"Gejala nomor satu adalah sakit kepala, kemudian diikuti oleh sakit tenggorokan, pilek, dan demam."

Gejala "jadul" kurang umum, tambah Spector.

Dia menjelaskan bahwa pada orang yang lebih muda, varian Delta lebih terasa seperti pilek.

Hilangnya penciuman dan rasa tidak lagi sebagai gejala umum menurut penelitian, begitu pula dengan batuk.

Namun demam masih mungkin terjadi.

Ada kekhawatiran yang berkembang, karena perubahan gejala dan kemiripan dengan flu biasa, orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka terpapar Covid-19.

CDC di Amerika bahkan telah memperbarui daftar gejala mereka.

Baca juga: Jasad Pasien Covid-19 Terlantar 12 Jam di Rumah, Pengurus RT: Warga Mundur Semua, Nggak Berani

Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan informasi elektronik yang menampilkan informasi Covid-19 terkait dengan 'variant of concern' di area tersebut, di Blackburn, barat laut Inggris pada 16 Juni 2021.
Seorang pejalan kaki berjalan melewati papan informasi elektronik yang menampilkan informasi Covid-19 terkait dengan 'variant of concern' di area tersebut, di Blackburn, barat laut Inggris pada 16 Juni 2021. (Oli SCARFF / AFP)

Studi ZOE adalah aplikasi yang mengumpulkan data langsung dan berkelanjutan dari empat juta pengguna di seluruh dunia, yang kemudian dianalisis oleh King's College London.

Analisis data telah menunjukkan bagaimana virus "berperilaku berbeda" sekarang.

Dr Abdul Ghafur, seorang dokter penyakit menular di India, mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia melihat lebih banyak pasien Covid-19 dengan diare.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved